Baca juga: Ketua Pengda KAGAMA Sumut Hamied Wijaya Raih Penghargaan Insan UGM Berprestasi 2019
Ganjar mengatakan, KAGAMA memiliki keunikan yang mungkin tidak dimiliki alumni lain.
“KAGAMA itu selalu ger-geran, guyonan-nya guyonan kere,” jelas Ganjar.
Beberapa orang yang pernah kuliah di UGM, kata Ganjar, merasa sungkan melakukan kegiatan bersama KAGAMA, karena tidak berstatus sebagai alumni.
Dirinya menegasakan, siapapun yang pernah menempuh studi minimal tiga bulan boleh aktif di KAGAMA.
“Cara berpikir mereka sangat lateral, maju sekali. Basis kegiatannya aktivis betul yang mereka minati, bukan struktural. KAGAMA ini sedulur, siapa saja boleh berkontribusi. Kita butuh teman banyak, butuh sharing, dukungan, dan kekompakan. Sik penting guyub, rukun, NKRI jos!,” ujarnya.
Baca juga: Kiprah dan Prestasi 9 Anggota KAGAMA yang Jadi Menteri Kabinet Indonesia Maju
Selain KAGAMA daerah, KAGAMA di berbagai negara aktivitasnya juga luar biasa.
Salah satunya kegiatan KAGAMA Running, inisiatornya bekerja di Arab Saudi.
Ganjar menjelaskan, setiap ada event lari, KAGAMA ini terbuka dengan siapa saja yang ingin berkontribusi, termasuk menjadi donatur.
Dana yang terkumpul diberikan untuk mahasiswa sebagai beasiswa, untuk itu ber-KAGAMA harus menarik.
Saat di luar negeri, Ganjar bertemu dengan KAGAMA yang masih muda dan mendorongnya untuk semangat berkomunitas.
Baca juga: KKN UGM Gandeng PP KAGAMA Kembangkan Kawasan Perkotaan Baru Rasau Jaya
