Wujudkan Smartcity, Pakar UGM: Masyarakat Perlu Literasi Digital

653

Baca juga: Koesnadi Lelang Pulpen Tua Demi Bangun Wisma KAGAMA

“Kita juga memfasilitasi pengembangan dan berbagi-pakai pengetahuan staf TI yang didukung sistem knowledge management, dan mengembangkan budaya TI di lingkungan organisasi Pemprov,” ungkapnya.

Sementara itu, pakar smartcity Universitas Gadjah Mada Dr. Rini Rachmawati, S.Si., MT dalam kesempatan tersebut memberikan masukan kepada Pemprov Sumatera Utara.

Rini mengatakan, jika Medan ingin menjadi kota yang smart, langkah pertama yang perlu dilakukan antara lain mempercantik kota tersebut.

Dia mencontohkan Kabupaten Blora yang bekerja sama dengan dirinya dalam menerapkan smartcity.

Di sana ada Area Bebas Lapar, ada Taman Kuliner. Setiap sudut kota dibenahi. Performnya harus dibenahi dulu agar tampak smart,” papar dosen Prodi Pembangunan Wilayah, Departemen Geografi Pembangunan Geografi UGM itu.

Baca juga: UGM Wujudkan Mimpi Desa Terpencil Sulawesi Tengah Nikmati Listrik

Selain itu, selanjutnya adalah menyusun masterplan  yang melibatkan banyak pihak, baik akademisi maupun praktisi.

Menurut Rini, definisi kota yang smart yakni tersedia ruang untuk koeksistensi di antara masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang ada, serta berkembang menuju kelestarian ekonomi, sosial dan lingkungan.

Kuncinya, pemerintah setempat harus mengembangkan infrastruktur meliputi ketersediaan sumberdaya listrik yang kontinyu dan jaringan internet yang cukup besar dan jangkauannya luas.

Selain itu, Rini mengatakan pemerintah setempat juga harus mengembangkan sektor-sektor berbasis ICT (Information and Communication Technologies) dan peningkatan SDM.

Setelah beberapa hal tersebut terpenuhi, kata Rini, pemerintah setempat juga perlu membangun pemahaman literasi digital kepada masyarakat.

Baca juga: UGM Terima Anugerah Academic Leader Award Kemristekdikti 2019 Terbanyak