Opportunity lainnya yaitu masyarakat yang kini memasuki era digital.
Sebagai milenial yang bercita-cita menjadi petani dan pengusaha, Nanda kemudian membangun Tanijoy, sebuah perusahaan Fintech yang menghubungkan petani di desa dengan investor di kota melalui website.
”Lewat itu mereka sudah bisa bekerja sama. Tetapi goal-nya adalah kita ingin mendigitalisasi semua aktivitas di pertanian. Mulai dari pupuk, pencatatan lahan, modal, dan market,” ungkap Nanda.
Selain Fintech, ada pula pendampingan melalui aplikasi Tanijoy for Farmers oleh para agrosociopreneur di Tanijoy.
Dikatakan Nanda, aplikasi ini mencatat setiap kegiatan petani, dari petani memupuk sampai mereka menjual.
Kini Tanijoy sedang mengambangkan aplikasi cashless yang menjadi platform untuk jual beli antara petani dan toko.
Agradaya dan Tanijoy berkolaborasi dengan PT Petrokimia Gresik mencari milenial yang memiliki ide kreatif mengembangkan pertanian, melalui Jambore Petani Muda yang diselenggarakan mulai 10 Septemer-14 Oktober 2019. (Kinanthi)
Baca juga: 38 Mahasiswa Asing Belajar Pertanian di UGM
