Baca juga: Dekan Kehutanan se-Indonesia Minta Presiden Tinjau Ulang RUU Pertanahan
“Dosen pembimbingku juga ngerti aku ingin segera lulus. Intens banget bimbingannya. Waktu itu pernah dalam seminggu penuh aku bimbingan terus,” ungkap perempuan kelahiran 22 tahun lalu itu.
Tidak Mudah Mengejar Wisuda Agustus
Begitu juga saat menjelang kelulusannya, Sheila sempat merasa pesimis bisa lulus tepat waktu, karena kewajiban praktik antar semester yang biasanya tak bisa digabung dengan KKN.
“Puji Tuhan kali ini keduanya bisa digabung. Jadi aku bisa ikut wisuda periode ini. Nggak gampang juga bisa ngejar wisuda Agustus,” ujar Sheila.
Bicara soal target kelulusan, Sheila tidak terlalu berambisi.
Namun, ia senantiasa mendapat motivasi dari orang tuanya untuk segera lulus.
Baca juga: Mahasiswa KKN Fakultas Kehutanan UGM Meninggal Dunia di Palangkaraya
Dengan lulus lebih cepat, harapannya Sheila tidak lagi membebani orang tuanya dalam hal finansial.
Dukungan dari orang tua sangat berarti bagi Sheila, terutama dari segi moral.
Orang tua Sheila senantiasa bersedia menampung keluh kesahnya selama berjuang.
Demikian juga dengan kakak dan adiknya yang tak lupa menghibur Sheila di kala dirinya sedang berada di titik terendah.
Selain banyak memberi dukungan, kakaknya juga menjadi sosok yang menginspirasi bagi hidup Sheila.
Baca juga: Fakultas Kehutanan UGM Bebaskan UKT Mahasiswa Terdampak Bencana Gempa Sulawesi Tengah
“Orang yang menginspirasi aku itu kakakku sendiri. Orangnya ‘diam-diam’ aja, tetapi tau-tau lulus juga. Itu menginspirasi aku untuk jadi orang yang nggak show off. Kakakku sekarang udah kerja, terus ngebantu orang tuaku. Aku jadi terinspirasi juga untuk segera kerja dan bantu orang tua,” pungkas Sheila.
Setelah wisuda ini, belum ada tujuan lain bagi Sheila selain mencari pekerjaan.
Ia ingin mencoba mendaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Selain itu, ia juga menyimpan harapan untuk bisa menempuh studi S2 ke depannya. (Kinanthi)
Baca juga: Laboratorium-Laboratorium Tertua di UGM
