KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian utama di segala usia. Negara berkembang masih belum bisa mengkontrol faktor resiko terjadinya hipertensi.
Berbeda dengan negara maju yang telah mengupayakan penekanan angka hipertensi, biasanya hal itu diwujudkan dengan mengurangi konsumsi garam dan menambah fasilitas kesehatan.
Dalam tesis berjudul Hubungan Durasi Waktu Tidur terhadap Kejadian Hipertensi Esensial di Kabupaten Wonogiri, Sandi Ayu Primaherta menyebutkan bahwa hipertensi disebabkan oleh penuaan dan faktor risiko perilaku seperti durasi waktu tidur, merokok, kurang gerak, pola makan tidak sehat, serta konsumsi alhokol berlebih.
Menurut Sandi, orang dengan durasi waktu tidur kurang dari 7 jam pada saat malam hari memiliki potensi terkena hipertensi 2,9 kali lebih besar apabila dibandingkan dengan durasi normal, yaitu 7-8 jam.
Pada tesisnya, Sandi mengutip penjelasan Gangwisch bahwa denyut jantung akan menjadi lambat dan menurunkan tekanan darah apabila seseorang dalam keadaan tidur.
Akan tetapi, orang dengan durasi waktu tidur yang kurang akan menmbuat sistem kardiovaskular bekerja pada tekanan tinggi.
“Kondisi tersebut mendorong tekanan darah beserta denyut jantung naik,” tulisnya dalam tesis di Program Magister Minat utama Epidemiologi Lapangan, Fakultas Kedokteran UGM, 2016.
Selain itu, kurangnya waktu tidur juga dapat merangsang stres secara fisik maupun mental, sehingga memicu hipertensi yang berkelanjutan.(Tita)
