The Kandangs dan Rubah di Selatan Memeriahkan Penutupan Gelex 2018

110

“Saya datang buat nonton Rubah di Selatan. Memang sih saya gak hafal semua lagunya, tapi saya suka lagu mereka yang berjudul ‘Mata Air Mata’. Lagunya bagus, menceritakan tentang Selokan Mataram,” tutur Atika dari depan panggung.

Cerita serupa diutarakan oleh Dicky Indrianto. Menurut mahasiswa Antropologi UGM angkatan 2015 ini, keputusannya untuk menonton pertunjukkan band selepas ia manggung disebakan kedua bintang tamu utama berkualitas. Dicky  merupakan salah satu personel Band Harena yang juga tampil sebagai pengisi acara di panggung Gelex ini.

“The Kandangs dan Rubah di Selatan itu keren. The Kandangs keren karena mereka merupakan band dangdut turun temurun dari Teknik Sipil UGM.  Kalau Rubah di Selatan itu kerennya karena di tengah serbuan band indie yang sok-sokan pakai bahasa Inggris sebagai nama band, mereka malah memilih nama Indonesia. Selain itu, lagu-lagu mereka juga keren karena diambil dari budaya Indonesia,”  kata Dicky lugas.

Hanya saja, Dicky menyayangkan banyaknya rumput dan tanaman yang rusak di sekitar panggung. Ia melihat para penonton berdesakan untuk menyaksikan band idola mereka.

“Kan sayang kalau gara-gara pengunjung berdiri untuk menonton band yang tampil, tanaman atau rumput yang mereka injak jadi rusak,” pungkasnya. (Venda)