Tim iFish UGM Juara Kompetisi IOT Asia Pasifik

208

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tim iFish dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Indonesia berhasil menjadi Juara 1 dalam kompetisi “Japan Global Problem Solver Challenge 2017″yang diselenggarakan Cisco Networking Academy Asia Pacific pada 30 November 2017 lalu.

Tim yang beranggotakan Anindityo Agung Baskoro  (Teknik Mesin)  Muhammad Nur Ardian (Teknik Mesin), Monika Sekar M.I. (Manajemen), serta Fajar Sidik Abdullah Kelana (alumnus Teknik Mesin) sukses memenangkan kompetisi dengan mengusung gagasan pengembangan   iFish atau Internet of Fishery System. Tim UGM menyisihkan 132 tim lain yang berasal dari berbagai negara di wilayah Asia Pasifik. Tim UGM juga berhasil mengalahkan 3 tim dari Filipina dan 1 tim dari Singapura di babak final.

“Bangga tentunya dapat mengharumkan nama UGM di tingkat internasional,” kata Monika, Senin (4/12/2017) di Rektorat UGM.

Dikatakan Monika, dalam kompetisi tersebut seluruh peserta ditantang untuk mencari solusi  mengatasi permasalahan sosial di masyarakat  dengan memanfaatkan teknologi internet. Dari 133 konsep gagasan yang masuk dipilih lima besar melaju ke babak final.

Tim UGM menang karena ide pengintegrasian teknologi intensive aquaculture dengan pertanian ikan lokal melalui sistem iFish dinilai mampu membantu petani ikan dalam meningkatkan produktivitas perikanannya. Teknologi ini mampu memberikan informasi secara real time kondisi di kolam, meliputi oksigen terlarut, pH, dan temperatur di kolam.

“Musim dan kondisi di luar kolam sangat memengaruhi dalam budidaya ikan. Harapannya dengan informasi tersebut para petani bisa tahu kondisi kolam dan  membudidayakan ikan yang sesuai sehingga hasil panen lebih optimal,” jelasnya.

Fajar menjelaskan, iFish tersusun atas microbubble diffuser, submersible pump, mikrokontroler, dan router internet. Dilengkapi dengan tiga buah sensor, yakni sensor temperatur, sensor pH, dan sensor oksigen terlarut.

Sumber :

Bagian Humas dan Protokol UGM