SUZDAL, KAGAMA. Indonesia menjadi tamu kehormatan (Guest of Honour) pada acara “17th Suzdal Cucumber Day Festival” yang digelar pada Sabtu (15/7/2017) di kota kota Suzdal, negara bagian Vladimir (Vladimir Oblast), sekitar 210 kilometer dari Moskow. Di sela kegiatan ini, Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi membahas potensi kerjasama dengan pejabat negara bagian Vladimir.
Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Wahid Supriyadi, disambut hangat oleh Wakil Gubernur Vladimir Oblast, Alexander Lobakov dan Dirjen Vladimir and Suzdal State Historical, Architecture and Art Museum, Konyshev Igor Valeryevich. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas potensi kerjasama RI dengan negara bagian Vladimir, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi.
Wakil Gubernur menyampaikan potensi Suzdal serta Vladimir Oblast sebagai daerah pertanian penghasil gandum, kentang, produk kimia, kaca dan kayu serta sebagai destinasi wisata bersejarah. Sementara dari Indonesia, Vladimir Oblast memerlukan impor buah tropis, produk kelapa sawit, dan peralatan listrik.
“Hubungan antara Indonesia dan Rusia bersifat komplementer, saling membutuhkan dan di tengah stagnasi ekonomi dunia saat ini, nilai perdagangan bilateral justru meningkat sekitar 33,5%. Yang menggembirakan, wisatawan Rusia ke Indonesia pada kuartal pertama naik sekitar 77% menjadi sekitar 37 ribu orang, merupakan peningkatan tertinggi di dunia,” papar Dubes Wahid dalam pers rilis yang dikeluarkan KBRI Moskow.
“Demikian sebaliknya, terdapat kecenderungan meningkatnya wisatawan Indonesia ke Rusia, yang tahun depan diperkirakan mencapai 40 ribu seiring dengan diselenggarakannya Piala Dunia,” ujar Dubes Wahid pada saat memberikan sambutan di depan sekitar seribuan orang pengunjung.
Wahid menambahkan bahwa pihaknya yakin arus wisatawan kedua negara akan meningkat tajam dengan rencana pembukaan penerbangan langsung Garuda dalam waktu dekat.
Acara Festival Ketimun ini merupakan pesta rakyat tahunan paling populer dan terbesar di kota Suzdal untuk merayakan hasil panen ketimun dan sekaligus menyambut masuknya musim panas. Walaupun hanya berpenduduk sekitar 10 ribu orang, kota bersejarah ini setiap tahunnya dikunjungi sekitar 200 ribu wisatawan baik domestik maupun manca negara.
Dalam acara kesenian di panggung utama, Indonesia menampilkan dua tari tradisional yaitu Tari Jaipong dari Jawa Barat oleh Ekatarina Makanina, seorang warga negara Rusia yang pernah mengikuti beasiswa Darmasiswa selama setahun di Bandung dan Tari Sekar Pudyastuti dari Jawa Tengah yang dibawakan Elizabeth Nilasari, guru Sekolah Indonesia Moskow (SIM). Pengunjung yang hadir pada hari itu pun terkesan dan memberikan tepuk tangan meriah karena baru kali inilah kesenian Indonesia tampil di acara tahunan terbesar kota ini. (Ojos)