Strategi Bupati Jebolan UGM untuk Memulihkan Perekonomian Kubu Raya Secara Aman

192

Baca juga: Ganjar Berharap KAGAMA Pertanian Jawa Bagian Barat Jadi Garda Terdepan Kemandirian Pangan

“Jika terjadi kenaikan (kasus penyebaran), maka ditutup kembali. Jadi bersifat fleksibel, namun tetap dievaluasi,” terang bupati kelahiran 1970 ini.

Oleh sebab itu, Muda mengajak seluruh pengusaha kafe dan warung kopi untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan usahanya.

Sehingga, roda perekonomian dapat bergerak sekaligus aman karena upaya pencegahan pandemi terlaksana.

Muda menilai, kenormalan baru adalah hal sederhana. Yakni sekadar beradaptasi terhadap sejumlah kebiasaan baru. Kebiasan baru itu sebenarnya adalah isi dari protokol kesehatan.

“Seperti kewajiban memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak pribadi dan sosial, dan seterusnya,” ujar Muda.

Baca juga: Buka Konferensi Forum Rektor Indonesia, Presiden Joko Widodo Titip Empat Hal

“Ini soal kebiasaan saja. Kita tak boleh tersinggung kalau diminta untuk cuci tangan. Kami terus berusaha untuk membuat langkah-langkah terhadap pelaku usaha terutama agar tidak panik.”

“Ini (juga) soal rasa. Jadi kadang-kadang kurang enak kalau harus diajak ke ‘new normal’,” beber pria asal Pontianak tersebut.

Muda pun mengajak seluruh pengelola usaha di Kubu Raya untuk mengimplementasikan kenormalan baru berdasarkan protokol kesehatan. Yakni dengan menerapkan sejumlah aturan di tempat usaha.

Seperti pengaturan jarak antarkonsumen, penyediaan fasilitas cuci tangan, mewajibkan penggunaan masker, dan lain sebagainya.

“Teman-teman harus mengerti tentang hal ini. Ada beberapa poin yang pernah saya buat, terutama tentang petunjuk teknis,” ucap Muda.

Baca juga: Hubungan Indonesia-Rusia Makin Baik, Mie Instan Buatan Indonesia Sudah Dijual di Rusia