Di sela-sela kesibukan belajar, Yolanda selalu menyempatkan untuk menghibur diri.
Ia sering bermain biola, bulutangkis, dan menonton film untuk menghabiskan waktu di kala bosan.
Kegiatan-kegiatan tersebut juga membuat Yolanda merasa sehat dan mengurangi penatnya pikiran ketika dilanda padatnya tugas.
“Ini adalah cara lari dari kenyataan untuk sementara sebelum menghadapi keganasan dunia,” guraunya disusul tawa.
Yolanda menambahkan, pada prinsipnya, memanfaatkan waktu yang tersedia dengan baik dan melakukan apa yang bisa dilakukan sekarang, adalah kunci keberhasilan.
“If opportunity doesn’t knock, build a door. Kesempatan datang pada orang-orang yang menginkannya dan berusaha mewujudkannya,” jelasnya.
Keberhasilan Yolanda dalam menyelesaikan masa studi ini tidak luput dari peran kedua orang tua dan keluarga besarnya.
Orang tua selalu memberikan kepercayaan kepadanya.
Selain itu, Nathaniel Liko Kadir (9) adalah adik bungsu yang membuat Yolanda semangat belajar agar tidak mengulang ujian.
Saat ini Yolanda sedang menjalani co-ass selama kurang lebih 2 tahun dan internship selama 1 tahun.
Ketika ditanya soal keinginan setelah lulus, dara kelahiran Palembang ini ingin mencari pengalaman kerja sebelum mengambil pendidikan spesialis.
“Saya ingin ambil spesialis tetapi belum ada preferensi tertentu. Mungkin kerja dulu 1-2 tahun sebelum ambil spesialis,” tutupnya. (Sirajuddin)
