Langkah KBRI Beijing Tingkatkan Kunjungan Wisata dari Tiongkok

182

Baca juga: Pesan Lucu Dosen Hukum UGM yang Jadi Bekal Hidup Subagya Santosa

Namun, di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara Tiongkok menuju Indonesia turun 80,74 persen (202.204 kunjungan) sepanjang Semester I 2020.

Karena itu, KBRI Beijing, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, serta Bali Tourism Board, terus melakukan promosi pariwisata.

Salah satunya dengan menyiapkan materi promosi digital Work from Bali dengan destinasi wisata berprotokol kesehatan.

Dengan langkah ini, peningkatan kerja sama dapat terjadi setelah Tiongkok mengalami pertumbuhan ekonomi 3,2 persen pada TW II 2020.

Sebelumnya perekonomian Tiongkok terkontraksi 6,8 persen pada TW I 2020.

Baca juga: Bagi Ketua KAGAMA Pertanian, Uang Bukanlah Modal Utama Berwirausaha

Promosi wisata sejalan dengan perayaan 70 tahun hubungan bilateral kedua negara, yang memfokuskan peningkatan kerja sama Trade, Tourism, and Investment (TTI) pada 2020.

“Sebelum pandemi COVID-19, KBRI Beijing telah secara aktif melakukan diplomasi ekonomi antara lain dengan melaksanakan dan memfasilitasi kegiatan promosi dan forum bisnis TTI,” ucap Dubes Djauhari.

“Serta promosi budaya di berbagai wilayah di Tiongkok, roadshow business visit pengusaha RRT ke Indonesia, dan promosi produk ekspor andalan Indonesia di berbagai wilayah di Tiongkok,” terangnya.

Dubes Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM tersebut menilai, perubahan cara hidup masyarakat terkait pandemi COVID-19 membuka peluang kerja sama baru Indonesia-Tiongkok, khususnya secara virtual.

Beberapa kegiatan diplomasi ekonomi bidang TTI di tengah pandemi COVID-19 terus dilakukan KBRI Beijing.

Baca juga: Sulit Dicari, Ketua KAGAMA Human Capital Ungkap Cara Mencari Talent Digital di Era 4.0

Yakni melalui terobosante-robosan baru dan media virtual bekerja sama dengan mitra di Tiongkok. Seperti promosi investasi, pariwisata, dan penjualan produk Indonesia secara daring menggunakan platform digital.

Bagi Dubes Djauhari, hal itu merupakan merupakan bagian dari pelaksanaan diplomasi ekonomi di KBRI Beijing, yang juga mendukung pelaksanaan tugas Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) yang dibentuk Kementerian Luar Negeri RI.

Tak hanya itu, KBRI Beijing pun berkomitmen mendorong peningkatan kerja sama di bidang ekonomi digital. Serta industri bernilai tambah, khususnya di sektor kesehatan dan kendaraan listrik, virtual businessdan gaya hidup sehat.

“Di sektor ekonomi digital sebagai keunggulan utama Tiongkok, Indonesia juga merintis dan melakukan kerja sama e-commerce, fintech, dan infrastruktur digital,” ujar Dubes Djauhari.

Baca juga: Begini Tantangan Manajemen Human Capital Perusahaan di Masa Krisis