Jalan Panjang Gelar Pahlawan Nasional Prof. Sardjito

311

Baca juga: Film Remaja Jadi Role Model dan Gambaran Masyarakat Indonesia

“Semoga kita dapat meneladani semangat dan ketulusan almarhum dalam berjuang bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Almarhum Prof. Sardjito adalah ilmuwan pejuang dan pejuang ilmuwan,” ujar Panut.

Sementara pihak keluarga almarhum Sardjito pun menyambut baik anugerah ini.

Budhi Santoso sebagai salah satu keluarga Sardjito mengaku bahagia atas penganugerahan tersebut.

Mewakili keluarga, Budhi mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah berusaha secara maksimal memperjuangkan Sardjito sebagai Pahlawan Nasional.

“Ini anugerah istimewa bagi keluarga. Atas nama keluarga kami mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah memperjuangkan pemberian gelar tersebut,” pungkas Budhi.

Baca juga: Kisah Sukses Alumni UGM Tembus Tes CPNS, Belajar dari Media Sosial Hingga Doa Keluarga

Sardjito memulai kariernya pada tahun 1915 sebagai dokter rumah sakit di Jakarta.

Seiring perjalanan kariernya itu, Sardjito tidak hanya mengabdi dan melayani di bidang kesehatan, tetapi ikut mengembangkan ilmu hingga menginisiasi terbentuknya lembaga pendidikan.

Selain menjadi perintis berdirinya UGM, Sardjito juga ikut merintis berdirinya Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, dan Universitas Jenderal Soedirman.

Alhamarhum juga aktif memimpin pergerakan, organisasi, dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Berkat perjuangan dan pengabdiannya pada bangsa dan negara, Sardjito menerima banyak penghargaan dari lembaga pendidikan hingga penghargaan khusus dari Pemerintah RI.

Sebelum bepulang pada 1970, Sardjito terakhir aktif sebagai anggota MPRS RI dan DPA RI. (Kinanthi)

Baca juga: Belajar Egaliter dan ‘Ngewongke Wong’ ala I Wayan Nuka Lantara