Cerita Dekan Kedokteran Gigi UGM Berlebaran di Masjidil Haram

1212

Mungkin oleh muazin yang biasa mengumandangkan azan.

Suara takbir terdengar lantang lewat loudspeaker yang terpasang di seluruh penjuru dalam radius 2 kilometer sekitar Masjidil Haram.

Saya bayangkan jika digunakan tradisi di tanah air, dimana jamaah serentak dan serempak ikut  melanturkan takbir, pasti sangat menggetarkan.

Pasalnya, luapan jamaah di Masjidil Haram dan sekitarnya luar biasa.

Pukul 01.00 waktu Makkah kami berangkat menuju Masjidil Haram.

Yang terdengar justru keriuhan jamaah yang berjuang berebut untuk bisa masuk ke dalam Masjidil Haram. Foto: Ahmad Syaify
Yang terdengar justru keriuhan jamaah yang berjuang berebut untuk bisa masuk ke dalam Masjidil Haram. Foto: Ahmad Syaify

Tentu setelah menunaikan sunnah sebelum salat Id, yakni mandi besar, makan kurma, berpakaian terbaik, menggunakan wewangian.

Jarak hotel kami dengan Masjidil Haram sekitar 600 meter. Sepanjang jalan kami bertakbir.

Tapi saya lihat jamaah lainnya sebagian besar tidak demikian. Mereka tidak bertakbir. Atau mungkin bertakbir di dalam hati.

Jalanan penuh sesak. Ruas-ruas jalan menuju Masjidil mulai ditutup. Lautan jamaah berjubel di pintu-pintu masuk masjid.

Di sana-sini nampak jamaah bersitegang dengan para petugas yang sudah menutup pintu-pintu masuk  Masjidil Haram.