Empat Tahun Dubes Wahid Bertugas di KBRI Moskow, Wisatawan Rusia ke Indonesia Meningkat Nyaris 100 Persen

869

Baca juga: Jelang Idul Adha, Kemenhub Lepas Kapal Ternak dengan Rute Baru untuk Dukung Swasembada Pangan

Sayang, Sartoyo meninggal dunia pada 2017 lantaran penyakit komplikasi.

Kata Dubes Wahid, sebenarnya ada banyak generasi kedua dan ketiga dari keluarga eks Mahid.

Namun, selama ini tidak pernah datang atau berkumpul dengan orang Indonesia.

Maklum, mereka sudah menjadi warga negara Rusia dan tidak dapat lagi berbahasa Indonesia.

Dubes Wahid mengira, mungkin juga orang tuanya tidak pernah cerita tentang Indonesia mengingat hal itu bisa menjadi trauma tersendiri buat mereka.

Baca juga: Mandiri Pangan dengan Beternak Ikan ala Pakar Perikanan UGM

“Semenjak diselenggarakan Festival Indonesia Agustus 2016, mereka mulai muncul dan bahkan datang di upacara peringatan HUT RI,” kata Dubes Wahid.

“Saya selalu mengobrol dengan mereka, dan saya melihat tidak ada tanda-tanda rasa ‘benci’ terhadap Indonesia dari ekpresi mereka.”

“Kenyataannya memang mereka benar-benar sudah menjadi ‘orang’ Rusia. Sewaktu pertama kali bertemu di acara festival di Hermitage Garden, merekalah yang pertama kali memperkenalkan diri bahwa ayahnya berasal dari Indonesia.”

“Namun, kebanyakan tidak mengetahui ayahnya berasal dari mana,” jelas peraih gelar Profesor Kehormatan dalam Hubungan Internasional dari Universitas Negeri Tomsk, Rusia, ini.

Ketika menyelengarakan pertemuan dengan kalangan Indonesianis 10 Desember 2019, Dubes Wahid melihat ada banyak dari mereka yang hadir.

Baca juga: Dubes RI untuk Tiongkok: Indonesia Harus Terapkan Strategi Komunikasi dan Promosi Wisata yang Berbeda Saat Normal Baru