Tanaman Sawit Bisa Menjadi Pilihan untuk Menghijaukan Kawasan Lahan Terbengkalai

856

Baca juga: Produk Merchandise Kafegama DIY Diluncurkan, Hasil Penjualan untuk Kegiatan Sosial

“Hal yang sama terjadi di Amerika; sekitar 40 persen dari hutan asli telah dikonversi menjadi ladang pertanian,” ujar Moore.

Hal senada juga disampaikan rimbawan alumnus UGM, Teguh Patriawan.

Menurut Teguh, salah satu yang bisa dilakukan adalah menanami kembali lahan-lahan yang terbengkalai.

Misalnya seperti yang Teguh lakukan di daerah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Dulunya, kawasan itu hanyalah bekas HPK (Hutan Produksi Konversi) milik pemerintah yang terbengkalai.

Halaman rumah karyawan NSP untuk berkebun. Foto: Ist
Halaman rumah karyawan NSP untuk berkebun. Foto: Ist

Baca juga: Kagama Pemalang Salurkan Bantuan 1.000 Bibit Kelapa kepada Kelompok Tani Desa Purana

Lahan tidak produktif itulah yang sejak 2009 lalu difungsikan oleh Teguh untuk kawasan perkebunan sawit.

Menurut Teguh, tanaman sawit berpotensi untuk reboisasi lahan-lahan terbuka dan terlantar yang tidak memiliki nilai ekonomi dan nilai konservasi.

Selain kontribusi lingkungan, komoditi sawit menurut Teguh juga mempunyai sumbangsih di bidang ekonomi. Lebih kurang 6 juta tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan.

Sekira 6 juta tenaga kerja tambahan dari luar kebun juga terlibat dalam komoditi ini.

Kegiatan ekonomi kecil juga terbangun dalam bentuk plasma dan aktivitas petani kecil.

Perusahaan menyediakan tempat penitipan anak. Foto: Ist
Perusahaan menyediakan tempat penitipan anak. Foto: Ist

Baca juga: Rumah Dahor yang Kaya Sejarah Ini Jadi Latar Video Nitilaku KAGAMA Balikpapan

Dalam hal pemasukan negara, paling tidak devisa yang dihasilkan mencapai lebih dari USD 20-25 Miliar setiap tahun dari ekspor CPO dan turunannya.

“Sawit bisa berperan sebagai penggerak ekonomi di daerah terpencil. Akses jalan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi lain sedikit banyak juga terbantu dengan adanya industri sawit di daerah terpencil,” imbuh CEO PT Nusantara Sawit Persada ini.

Tak hanya itu, komoditi sawit mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil produksi hilir yang sangat luas. Mencakup kebutuhan konsumsi masyarkaat hingga energi terbarukan.

Selain manfaat minyak sawit sebagai energi yang terbarukan dan ramah lingkungan dibanding energi fosil, limbah padat maupun cair dari kelapa sawit juga dapat dianfaatkan menjadi sumber tenaga listrik dan subtitusi pupuk, seperti yang dilakukan oleh NSP.

“Sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan,” ujar Teguh. (Th)

Baca juga: Alumni Psikologi UGM Angkatan ’83 Luncurkan Buku Perjalanan Hidup Satu Angkatan