Sikap Bupati Ayu Retno Dumilah yang Membuat Purabaya Berubah Nama Menjadi Madiun

15267

Baca juga: The Lost World Castle, Perpaduan Ciamik Obyek Wisata Buatan dan Pemandangan Alam

Kata Purwadi, rakyat Purabaya hidup subur makmur, sandang pangan dan papan murah.

Dalam masa peralihan status kawedanan menjadi kabupaten, Ngabehi Reksogati didampingi oleh Pangeran Rangga Jumena.

“Pangeran Timur atau Pangeran Rangga Jumena adalah putra Kanjeng Sultan Trenggono, raja Demak (ketiga) yang bergelar Sultan Syah Alam Akbar Mahmud Rasyid Sirullah lll,” tutur Purwadi.

“Pangeran Timur atau Rangga Jumena diambil anak angkat oleh Raden Ayu Retno Lembah,” terang dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNY ini.

Pada 18 Juli 1568, Pangeran Timur dilantik menjadi Bupati Purabaya. Pelantikan ini terjadi ketika kepemimpinan telah diambil alih oleh Kerajaan Pajang.

Baca juga: Inklusifitas dan Literasi Masyarakat Jadi Kunci Agar Perbankan Syariah Tetap Eksis

Waktu itu Pajang dipimpin oleh Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya (memerintah antara 1549-1582).

Dijelaskan Purwadi, Kabupaten Purabaya maju pesat bersama Pangeran Timur.

Industri mebel berkembang, irigasi teratur, dan padi tumbuh subur.

Setiap desa diberikan peranti belajar untuk mendidik generasi muda.

Dua dasawarsa memimpin Purabaya, Rangga Jumena akhirnya mundur dan digantikan anaknya, Raden Ayu Retno Dumilah, pada 1586.

Baca juga: Sikap Agile dalam Perilaku Penting untuk Membentuk Budaya Tatanan Baru