Satyanaya Mantap Berkarier sebagai Dokter Rehabilitasi Medik Berkat Penyakit yang Diderita Keluarganya

7088
Alumnus FK-KMK UGM angkatan 2007 menekuni bidang rehabilitasi medik akibat penyakit yang diderita keluargnya. Foto: Ist
Alumnus FK-KMK UGM angkatan 2007 menekuni bidang rehabilitasi medik akibat penyakit yang diderita keluargnya. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Perlu pertimbangan matang bagi seorang dokter sebelum mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Bagi dr. Satyanaya Widyaningrum, seorang dokter harus lebih dulu bertanya pada diri sendiri tentang sesuatu yang mereka suka dan ingin dipelajari.

“Ada yang menyukai hal-hal yang mendorong diri memacu adrenalin dengan kasus-kasus emergency.”

“Namun, ada pula yang menyukai hal sebaliknya, seperti saya. Nah, ini cocok mengambil PPDS Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR),” ungkap Residen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, FK Universitas Indonesia ini.

Pengalamannya itu dia bagikan dalam diskusi Alumni Berbagi, bertajuk Memilih Karier Dokter Militer, PPDS Kedokteran Okupasi, dan Ilmu Kedokteran Fisik Rehabilitasi, yang digelar beberapa waktu lalu secara daring oleh Alumni FK-KMK UGM.

Baca juga: KAGAMA Sulbar Gotong Royong Galang Donasi untuk Korban Gempa Bumi di Mamuju dan Majene

Bagi yang menyukai ilmu-ilmu anatomi, fisiologi, biomekanik, dan psikologis kata Satya, tentu akan cocok mengambil PPDS IKFR.

Karena program ini secara garis besar akan membahas materi seputar bidang-bidang keilmuan tersebut.

Motivasi Satya begitu kuat untuk menempuh pendidikan di PPDS IKFR, mengingat almarhum kakaknya dulu merupakan penyandang cerebral palsy (lumpuh otak).

Kemudian, anak pertamanya saat masih berusia dua tahun mengalami speech delay (keterlambatan bicara).

“Mau tidak mau saya harus berkonsultasi dengan dokter rehabilitasi medik. Pengalaman ini malah semakin membuat saya tertarik belajar di bidang tersebut.”

Baca juga: Warga KAGAMA Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Air