“Mereka sudah berpengalaman dalam pengabdian, termasuk pegawai paling senior,” terangnya.
Jaka Pramana dan Rara Wetan tergolong abdi dalem yang paling setia.
Pasalnya, menurut Purwadi, keduanya telah bekerja sejak Kerajaan Medang Kamulan dipegang Mpu Sindok.
Kata Purwadi, selama menjalankan tugas kenegaraan, Jaka Pramana dan Rara Wetan selalu berprestasi.
Jasa mereka sangat besar. Oleh sebab itu, sang raja begitu sayang pada keduanya.
Baca juga: Hati-hati! Epidemiolog UGM Angkat Bicara Soal Rencana Pembukaan Bioskop Secara Serentak
“Jaka Pramana dan Rara Wetan jadi teladan utama. Mereka kinarya tepa palupi (menjadikan diri sendiri sebagai contoh dalam dinamika hidup),” ucap Purwadi.
Saat merasa sudah sepuh, keduanya tak memiliki niat untuk berlama-lama jadi koordinator abdi dalem Purwakinanthi.
Jaka Pramana dan Rara Wetan lantas mengajukan surat permohonan pensiun dari dinas mandra budaya.Dinas itu yang menaungi abdi dalem Purwakinanthi.
Purwadi mengatakan, Prabu Darmawangsa Teguh sebetulnya berat hati mengabulkan permintaan mereka untuk berhenti. Namun, lanjutnya, sang Prabu tetap bersikap hormat.
“Jaka Pramana dan Rara Wetan diberi hadiah tanah lungguh, tanah pituwas dan tanah perdikan. Tempatnya di sepanjang aliran kali Bogowonto (Purworejo),” kata Purwadi.
Baca juga: Begini Cara Memilih Asuransi Kesehatan yang Tepat Selama Pandemi
