Prof. Haryanto Ungkap Cerita Lucu Selama Pandemi dalam Dies Natalis ke-65 FISIPOL UGM

1440

Baca juga: Berawal dari Gubuk Kecil di Kantin Fapet UGM, Bisnis Es Krim Mirza Kini Sudah Menggandeng 50 Restoran

Kata dia, mungkin karena kuota internetnya terbatas. Pada saat yang sama, dia juga tidak tahu apakah mahasiswa menyimak kuliah atau ditinggal tidur dan melakukan aktivitas lain.

Haryanto mengira, apa yang dia rasakan juga dialami oleh koleganya sesama staf pengajar di FISIPOL.

“Ini belum lagi kelucuan-kelucuan yang sering muncul dalam mengajar secara online,” ujar Haryanto.

“Mungkin ada bapak-bapak tendik (tenaga pendidik) bekerja dari rumah sambil menggunakan sarung atau celana pendek, meski atasan memakai kemeja.”

“Atau juga mahasiswa lupa mematikan microphone dan terdengar mereka sedang ngrasani atau menggosipkan dosennya,” jelasnya, sambil menahan senyum.

Baca juga: Dampak yang Terjadi Pada Masyarakat Akibat Perubahan Regulasi Penanganan Covid-19

Kendati berbagai tantangan terjadi, warga FISIPOL dinilai Haryanto makin inovatif pada masa pandemi.

Salah satunya adalah yang dilakukan beberapa koleganya. Mereka bekerja sama dengan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi bagi pedagang kecil di pasar. Yakni melalui situs pasarsambilegi.id untuk membantu warga Jogja yang takut berbelanja ke pasar.

“Ini semua menunjukkan daya adaptasi kita dan menggambarkan situasi pandemi ini telah melahirkan ide-ide baru yang inovatif, kreatif, dan kolaboratif,” tandasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Cara yang Dipakai Rohidin Mersyah untuk Tingkatkan Harga Sawit Petani Bengkulu