Perjuangan Polisi Dewa Nyoman Oka, Sumber Inspirasi Bupati Kubu Raya

3829
Bupati Kubu Raya alumnus UGM, Muda Mahendrawan, teringat akan kisah perjuangan sang kakek, I Dewa Nyoman Oka, tatkala kembali menapakkan kaki di Jogja. Foto: Taufiq Hakim

KAGAMA.CO, SLEMAN – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, bukanlah seorang pria kelahiran Yogyakarta. Alumnus S2 Kenotariatan UGM ini lahir di Pontianak.

Namun, darah perjuangan Jogja mengalir dalam tubuhnya. Usai berkunjung ke UGM Science Techno Park, Jumat (5/2/2020), keesokan harinya Bupati Muda tiba-tiba mengajak Kagama ‘melintasi’ ruang waktu untuk menuju suatu malam pada 7 Oktober 1945.

Kala itu, seorang polisi di Kotabaru, Jogja, mendengar gemuruh para tentara (Tentara Keamanan Rakyat).

Polisi bernama I Dewa Nyoman Oka itu kebetulan lewat sehabis patroli hingga pukul 03.00 dini hari.

Nyoman Oka sepertinya tahu bahwa para tentara bersiap-siap untuk melakukan perang guna menyerbu kamp Jepang.

Foto sketsa wajah I Dewa Nyoman Oka. Foto: Ist
Foto sketsa wajah I Dewa Nyoman Oka. Foto: Ist

Baca juga: Muda Mahendrawan Ajak Masyarakat Ikuti Vaksinasi Covid-19, Demi Masa Depan Generasi Muda Indonesia

Konon, perang terjadi karena perundingan antara Indonesia dan Jepang tak tercapai.

Jepang disebut tak mau menyerahkan senjata yang mereka simpan di Kotabaru.

Melihat kerumunan tentara, Nyoman Oka langsung berhenti dan menaruh sepedanya.

Pria asal Bali ini ingin berjuang mumpung ada kesempatan ikut perang.

“Kawannya bilang nggak usah ikut. Tapi dia tetap ikut, ngambil peluang. Ambil peluang bahwa ‘saya ini berjuang’,” tutur Bupati Muda, mengisahkan Nyoman Oka.

Baca juga: Bupati Muda Mahendrawan Kembangkan Inovasi Kekayaan Lokal di Kubu Raya