Pembangunan Infrastruktur Harus Berpihak pada Masyarakat Agar Produktivitas Ekonomi Tercapai

632

Baca juga: Pendekatan Tepat untuk Eliminasi Penyakit Malaria di Kulonprogo

Dia mencontohkan pembangunan jalan tol. Bila tujuannya hanya untuk memfasilitasi orang-orang yang bermobilisasi, biasanya hanya masyarakat kelas ekonomi atas saja yang bakal menikmati.

“Tapi beda kalau bangun jalan tol Semarang-Bantul. Ini membantu masyarakat Bantul mengekspor kerajinan UMKM-nya lewat pelabuhan di Semarang. Dan bisa impor bahan baku yang baik juga,” contohnya.

Umpanya lagi, kata Sunyoto, pembangunan bendungan. Sunyoto menjelaskan, pembangunan ini juga memakan biaya yang tidak sedikit, tetapi bila ini ditujukan untuk petani, maka akan menjadi produktif dan kata mahal tidak begitu jadi persoalan.

Guru Besar dari Sosiologi UGM itu meninggalkan catatan kritis kepada pemerintah, “Jangan hanya memikirkan seperti apa dan fungsinya, tetapi untuk siapa pembangunan infrastruktur itu,” tuturnya.

Baca juga: 250 Alumni UGM Persembahkan Konser Virtual ‘Ora Iso Mulih’ untuk Bantu Penanganan Covid-19

Pembangunan infrastruktur jelas memakan biaya banyak. Tujuan selama ini, mungkin salah satunya untuk pertumbuhan ekonomi.

Tetapi, pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan dari pembangunan infrastruktur itu, sebaiknya mendorong masyarakat menjadi produktif.

“Mahal itu, ketika orang tidak bisa memanfaatkan dengan baik apa yang dia (pemerintah) bangun?” tandasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Kesan Atase Pertahanan Australia Jebolan UGM Merasakan Suasana Ramadan di Indonesia