Ketua Prodi Mikrobiologi Pertanian UGM: Jika Bisa Meminimalkan Risiko, Pertanian adalah Bisnis Menguntungkan

522
Menurut Kepala Program Studi Mikrobiologi Pertanian UGM, Dr. Jaka Widada, pengendalian risiko adalah kunci agar produksi pertanian bisa menguntungkan. Foto: Ist
Menurut Kepala Program Studi Mikrobiologi Pertanian UGM, Dr. Jaka Widada, pengendalian risiko adalah kunci agar produksi pertanian bisa menguntungkan. Foto: Ist

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Banyak orang kehilangan pendapatan saat pandemi Covid-19 terjadi.

Keadaan ini ternyata menjadi pendorong gerakan solidaritas yang dilakukan oleh berbagai kalangan.

Mereka bersatu untuk memberikan meringankan beban masyarakat yang rentan terdampak wabah.

Bantuan yang diberikan umumnya sembako berupa beras, telur, minyak goreng dan lain sebagainya.

Hanya, Dr. Jaka Widada berpendapat sebaiknya orang-orang terdampak wabah diberikan bantuan berupa alat. Sehingga, kata dia, mereka bisa berproduksi dan ada keberlanjutan.

Baca juga: Kajian Virtual KAGAMA Balikpapan Pertemukan Uztaz Wijayanto dengan Teman yang 40 Tahun Tak Bersua

Demikian dikatakan Jaka dalam webinar Sonjo Angkringan: Menjaga Ketahanan Pangan di Perkotaan.

“Keberlanjutan itu penting mengingat tidak ada orang yang tahu kapan pandemi Covid-19 akan berhenti,” ujar Jaka, Ketua Program Studi Mikrobiologi Pertanian UGM.

Hal yang disampaikan Jaka tersebut didasarkan pada sifat bantuan sembako yang bakal habis.

Padahal, masyarakat terdampak tentu masih harus terus berjuang memenuhi kebutuhan pokoknya.

Karena itu, berproduksi, dalam hal ini bertani, penting dilakukan untuk mendulang pendapatan sekaligus memenuhi kebutuhan.

Baca juga: Ternyata APD Coverall Tidak Direkomendasikan oleh Kemenkes RI dan WHO