Kemenlu RI Dorong Dunia Usaha DIY Siap Tanding di Pasar Amerika dan Eropa

388

Baca juga: Warganya Dipercaya sebagai Wawalkot, Kagama Kaltim Siap Wujudkan Akselerasi Pembangunan di Samarinda

George Iwan Marantika adalah Konsul Kehormatan Hongaria di Yogyakarta dan Presiden Indonesia-Australia Business Council

Para narasumber adalah Zelda Wulan Kartika, Direktur Amerika I. Alumnus UGM ini menyampaikan paparan mengenai peluang dan tantangan perdagangan Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin dan Karibia.

Sementara itu, Hendra Halim, Direktur Eropa II yang juga Plt. Direktur Eropa III mengupas tentang peluang dan tantangan perdagangan dan investasi Indonesia dengan negara-negara Eropa Tengah dan Timur.

Narasumber lainnya adalah Aris Riyanto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DI Yogyakarta.

Alumnus UGM itu menyampaikan upaya Pemerintah DIY dalam mendorong ekspor produk Yogyakarta.

Sementara itu, Timbul Raharjo, Ketua Asosiasi Furniture dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Yogyakarta menjelaskan potensi sektor industri di Yogyakarta dalam menembus pasar ekspor.

Para narasumber mencatat Indonesia dan negara-negara di kawasan Amlatkar dan Ertengtim memiliki potensi kerja sama yang besar di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati

Kawasan ini merupakan pasar non-tradisional bagi Indonesia. Cukup banyaknya jumlah penduduk di kedua kawasan dengan tingkat ekonomi dan pendapatan perkapita yang beragam merupakan peluang pasar bagi Indonesia, termasuk DI Yogyakarta.

Tri Saktiyana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah mengemukakan ekspor DI Yogyakarta tahun 2020 ke 122 negara senilai USD 298,6 juta berupa 78 komoditi.

Negara-negara tujuan utama ekspor antara lain Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Perancis dan Korea Selatan. Produk yang diekspor seperti home deco, pakaian dalam, alat kesehatan, dan alat pertanian.

“Ekspor ke kawasan Amlatkar dan Ertengtim masih kecil. Harapannya DIY dapat memanfaatkan peluang pasar kawasan ini melalui sinergi yang erat antar pemangku kepentingan, termasuk dengan Kementerian Luar Negeri RI,” ujarnya.

Darianto Harsono, Direktur Amerika II Kementerian Luar Negeri yang juga salah satu narasumber lainnya menyampaikan upaya peningkatan perdagangan Indonesia-Amerika Latin dan Karibia melalui partisipasi pada INA-LAC Business Forum 2021.

Darianto Harsono menjelaskan bahwa platform digital INA-LAC melalui www.ina-lac.com sudah disiapkan.

Dia berharap platform digital ini dapat membantu pelaku bisnis untuk menjalin bisnis dan memberikan informasi mengenai profil perusahaannya, termasuk jenis usaha, produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan.

Baca juga: Kagama Pemalang Salurkan Bantuan 1.000 Bibit Kelapa kepada Kelompok Tani Desa Purana

“Melalui platform digital INA-LAC ini para pelaku usaha dapat berinteraksi dan memaksimalkan penggunaan website ini, termasuk mengelolanya sendiri apabila sudah menjadi anggota,” ujarnya yang menangani sebagian besar negara di kawasan Amlatkar.

Forum bisnis INA-LAC ketiga akan diselenggarakan pada Oktober 2021. Forum bisnis INA-LAC pertama diselenggarakan pada 14-15 Oktober 2019 dihadiri 270 pengusaha dari kedua pihak.

Sedangkan forum bisnis INA-LAC kedua pada 9-11 November 2020 dihadiri 490 peserta secara virtual dan 63 peserta secara presensial karena pandemi Covid-19.

Sementara itu, forum bisnis INA-CEE merupakan yang pertama kali dan akan diselenggarakan pada Juli/Agustus 2021. (Th)

Baca juga: Image Petani Harus Diubah Untuk Dorong Regenerasi Petani