Jawaban untuk Mengatasi Gangguang Kesehatan Mental di DIY

346
Penanganan kesehatan mental secara komunitas dianggap efektif dan efisien. Foto: beritagar.id
Penanganan kesehatan mental secara komunitas dianggap efektif dan efisien. Foto: beritagar.id

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kesehatan mental kini tengah jadi perhatian di Indonesia.

Hal itu membuat penderita gangguan mental mulai menyadari perlunya berbagi pada sesama.

Selain itu, menyatu dalam sebuah komunitas juga dapat menangani gangguan mental secara cepat.

Hal tersebut disadari oleh sejumlah peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Jauh sebelum masyarakat menyadari pentingnya menangani gangguan mental dengan segera, Alifa Syamantha Putri dan kawan-kawan telah meneliti hal tersebut.

Penelitian tersebut diterbitkan dengan judul Era Baru Kesehatan Mental Indonesia: sebuah Kisah dari Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ).

Penelitian tersebut dimuat dalam Jurnal Psikologi Volume 40, No 2, yang terbit pada Desember 2013.

Baca juga: Selebritis Dinilai Efektif Sampaikan Edukasi Kesehatan Mental, Mengapa?

Penelitian tersebut berawal dari keresahan peneliti terhadap besarnya jumlah masyarakat dengan gangguan jiwa.

Alifa dkk. Mengungkapkan bahwa prevalensi gangguan jiwa di seluruh Indonesia sebesar 11,6 % dari jumlah penduduk dewasa Indonesia.

Dari persentase tersebut, dapat dikatakan bahwa 1,7 juta penduduk dewasa Indonesia dari 150 juta jiwa mengalami gangguan jiwa emosional.

Penderita gangguan jiwa emosional tentu memerlukan pertolongan dari profesional di bidang kesehatan.

Lantaran hal tersebut, menurut peneliti, penanganan penderita gangguan jiwa secara individual menjadi kurang efektif.

Hal itu memerlukan penanganan kesehatan mental secara komunitas.

Penanganan kesehatan mental secara komunitas dianggap efektif dan efisien.

Baca juga: Literasi Penting untuk Tangani Penderita Gangguan Kesehatan Mental