Baca juga: Tipe Pemimpin Organisasi yang Tidak Disukai Anggotanya
Tim non teknis ini berupaya melakukan pendekatan personal dengan anggota dan menjadi wadah bagi anggota UKM untuk curhat.
“Rasa kekeluargaannya itu sih yang berkesan buatku. Sejak awal udah ditanamkan nilai-nilai kebersamaan, karena pas kita lomba juga harus kompak dan solid,” ungkap Ikhlas.
Bagi Ikhlas, MB UGM terbilang unik dibanding organisasi lain yang ia ikuti.
“Kalau di sini, keberadaanku diakui. Kalau nggak ada kabar, dicariin. Di organisasi lain belum tentu kaya gini. Jiwa-jiwa untuk peduli dengan teman sudah dibangun sejak dulu,” kata Ikhlas.
Selain di MB UGM, mahasiswa Fakultas Hukum UGM ini juga aktif di organisasi lain.
Baca juga: EDRONES, Modul Flight Controller Pesawat Tanpa Awak Karya Peneliti UGM
Sempat Keberatan Menjadi Ketua UKM
Kini dirinya telah terpilih sebagai ketua MB UGM sejak awal 2019 lalu.
Diakui oleh Ikhlas, sebetulnya ia tidak mencalonkan diri.
“Ceritanya waktu itu ada pengurus harian memberi materi tentang organisasi. Kemudian dia tanya ‘siapa di antara kita yang ingin jadi ketua?’ Lalu aku angkat tangan aja biar dapat hadiah,” ungkap Ikhlas.
Mulai dari kejadian ini, kemudian ia dicalonkan oleh teman-temannya.
Ikhlas mengatakan, teman-teman di UKM sangat mendukungnya.
Ia sempat merasa berat untuk menerima keputusan musyawarah pemilihan ketua kala itu.
”Jujur aja keberatan, aku ˆ udah di semester tua dan orang tuaku nyaranin aku buat fokus ke akademik. Tapi karena teman-teman banyak yang dukung, akhirnya aku mau dan berpikir untuk mencoba dulu,” jelas Ikhlas.
Baca juga: Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc., Dokter Tanaman yang Tak Mau Membunuh Hama
