Filsafat UGM Membuat Widyasari Listyowulan Belajar untuk Tidak Menyerah

1913
Regional Program Head DANA, Widyasari Listyowulan, mengaku mendapat petuah emas dari Dekan Filsafat UGM, 14 tahun lalu. Foto: Ist
Regional Program Head DANA, Widyasari Listyowulan, mengaku mendapat petuah emas dari Dekan Filsafat UGM, 14 tahun lalu. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sekitar tahun 2006, Widyasari Listyowulan mengalami situasi di ambang keputusasaan.

Widya, begitu dia disapa, belum juga lulus Fakultas Filsafat UGM. Padahal, nyaris 10 tahun waktu yang sudah dia habiskan di kampus itu.

Meskipun demikian, dia juga sempat cuti selama dua tahun.

“Susah banget buat lulus,” kata Widya, dalam webinar dalam rangka Dies Natalis ke-53 Fakultas Filsafat UGM, belum lama ini.

Tekad Widya pun sudah membulat. Dia lantas membawa surat pengunduran diri untuk diajukan ke dekanat Filsafat UGM.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Super Prioritas yang Jadi Fokus Dua Menteri KAGAMA

Bukan apa-apa. Widya, yang kala itu sudah mengajar di Universitas Islam Indonesia, harus terbang ke Amerika Serikat pada Agustus 2006.

Dia mendapat beasiswa Fullbright untuk menempuh studi S2 di University of Kansas dan Ohio University.

Dia berkesempatan kuliah S2 lantaran telah punya titel sarjana dari Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma (2002).

Beruntung, Widya bertemu dengan Dekan Filsafat UGM kala itu, Dr. Abbas Hamami Mintaredja.

Kepada Widya, sang dekan memberikan petuah emas yang dikenangnya sampai sekarang.

Baca juga: Darah Wonosobo Mengalir dalam Diri Raja Pertama Kesultanan Mataram