Catatan Penting Pakar UGM Soal Strategi Perlindungan Pertanian di Masa Krisis Covid-19

1010
Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., menyampaikan catatan penting terkait Surat Edaran Sekjen Kementerian Pertanian tentang Strategi Dalam Pencegahan dan Perlindungan Covid 19. Foto: FB Subejo
Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., menyampaikan catatan penting terkait Surat Edaran Sekjen Kementerian Pertanian tentang Strategi Dalam Pencegahan dan Perlindungan Covid 19. Foto: FB Subejo

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pembatasan mobilisasi selama pandemi Covid-19 membuat kegiatan distribusi produk pertanian terhambat.

Sebagian bahan pangan pokok kemudian mengalami penurunan harga yang drastis.

Ada pula bahan pangan pokok yang naik harganya akibat langka di pasaran.

Pemerintah sejatinya memang sudah mengeluarkan beberapa strategi.

Tetapi, menurut dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., strategi tersebut belum fokus pada persoalan yang dihadapi.

Baca juga: Lurah Panggungharjo Alumnus UGM Lakukan Pemberdayaan Sosial di Masa Pandemi Covid-19

Subejo menyampaikan catatan penting terkait Surat Edaran Sekjen Kementerian Pertanian No. 1056/SE/RC.10/03/2020 tentang Strategi Dalam Pencegahan dan Perlindungan Covid 19.

Hal tersebut dia sampaikan dalam diskusi daring bertajuk Tangguhkah Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Covid-19?, pada Sabtu (25/04/2020).

Acara ini digelar oleh Klinik Agromina Bahari (KAB) Fakultas Pertanian UGM.

Pertama, Subejo menyoroti tentang penyediaan bahan pokok berupa beras dan jagung untuk 267 juta masyarakat Indonesia.

Di sini, Subejo belum terlihat jelas implementasinya. Apakah dengan subsidi, input, dan sebagainya.

Baca juga: Sosiolog UGM Sebut Desa Panggungharjo Bisa Dicontoh untuk Tangani Wabah Covid-19