KAGAMA.CO, PUNCAK – Bahasa ibu merupakan salah satu tradisi dan jati diri Papua yang mulai luntur seiring dengan perkembangan teknologi dan modernisasi.
Namun, sekumpulan anak muda Papua yang tergabung dalam grup musik Konak Papua, bertekad melestarikan Bahasa Ibu melalui berbagai lantunan bahasa daerah.
Bupati Puncak, Willem Wandik mengapresiasi gerakan positif ini dengan memberikan sponsor berupa alat-alat musik, speaker, dan perlengkapan konser lainnya.
Dirinya berharap secara khusus, dengan diberikannya sponsor ini, grup Konak Papua tetap eksis dan terus melestarikan Bahasa Ibu yang merupakan kekayaan dan jati diri orang asli Papua.
Alumnus Magister Ekonomi Pembangunan UGM angkatan 2004 itu mengatakan, dirinya bersedia mensponsori kebutuhan konser grup Konak Papua, jika mereka sedang mengalami kekurangan.
Baca juga: Cerita Lulusan Fakultas Pertanian UGM yang Sukses Kembangkan Gerakan Canthelan di Magelang
“Saya lihat grup musik ini berusaha melestarikan budaya, sosial budaya, dan bahasa alam lewat lagu dan lagu ini bisa jadi cerita untuk generasi muda kita,” ujarnya dalam konser seni yang digelar di kediamannya, Cigombong, Kotaraja, pada Selasa (16/06/2020).
Bagi Willem, lagu-lagu dengan bahasa Ibu itu mengandung pesan perdamaian, serta kekayaan sosial budaya Papua, yang menjadi kekayaan nasional.
Besar harapan Willem, masyarakat Papua menjaga budaya tersebut. Banyak cerita tentang Papua yang harus dijaga dan dilestarikan lewat lagu.
“Semoga grup Konak Papua bisa menginspirasi anak-anak muda lain untuk melanggengkan budaya asli Papua agar tidak punah,” ujarnya.
Salah satu personel grup Konak Papua, Sonny Wanda berterima kasih dan memberi penghargaan kepada Bupati Willem Wandik, yang sudah bersedia memberikan sponsor berupa fasilitas alat musik.
Baca juga: Dubes Puja Alumnus UGM Dapatkan Kado Penghargaan Tertinggi dari Kerajaan Belanda
