Bunker Kaliadem, Saksi Bisu Keganasan Merapi

5007
Sisa-sisa material Merapi masih kentara di sudut-sudut bunker ini.(Foto: lifestyle.okezone.com)
Sisa-sisa material Merapi masih kentara di sudut-sudut bunker ini.(Foto: lifestyle.okezone.com)

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Beberapa kali gunung ini meletus dan mengeluarkan lava pijarnya.

Letusan dari gunung ini selain berakibat negatif bagi daerah di sekitarnya, abu yang dihasilkan juga memiliki sisi positif untuk kesuburan tanah. Akan tetapi, erupsi dan letusan yang terjadi tetap menjadi ketakutan dan bencana bagi mereka yang merasakan.

Beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang merasakan dari ganasnya letusan ini antara lain Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo. Jika tidak ada rambu untuk mendeteksi aktifitas gunung secara berkala, bisa saja akan lebih banyak korban yang berjatuhan di beberapa kota ini.

Dari ganasnya letusan dan erupsi gunung Merapi, ada satu tempat yang menjadi saksi bisu dan masih bertahan sampai saat ini. Bunker Kaliadem menjadi tempat untuk memantau segala aktivitas Gunung Merapi sekaligus menjadi tempat yang terkubur dalam kurun waktu tahunan oleh letusan Gunung Merapi.

Selama tiga tahun, tempat ini terkubur di bawah material vulkanik setebal empat meter. Sempat kesusahan selama proses pencarian, akhirnya bunker ini ditemukan setelah adanya pengerukan pasir.

Secara administratif Bunker Kaliadem berada di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Jarak yang dekat dengan lereng dan puncak gunung, memberikan panorama yang jelas dalam sudut pemantauan petugas yang bekerja.

Bunker Kaliadem ini sudah ada sejak era kolonial. Fungsi dari dibangunnya bunker adalah sebagai tempat berlindung dari ganasnya letusan Gunung Merapi.