Arsjad Rasjid Bawa Indika Energy Jadi Perusahaan Net Zero Carbon Emmission

812

Net Zero Carbon Emission 2050

Usai obrolan dengan puterinya itu, Arsjad bertemu dengan dewan direksi (board) dan meyakinkan mereka agar manajemen harus melihat kembali strategi bisnis ke depan.

Akhirnya, manajemen Indika Energy sepakat mendeklarasikan perseroan komitmen menuju Net Zero Carbon Emission pada tahun 2050 mendatang, lebih progresif dari target Pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Baca juga: G2R Tetrapreneur dan BRIN Berkolaborasi Bumikan Ekonomi Pancasila

Salah satu langkah yang telah dilakukan Indika Energy adalah penjualan saham menjadi salah satu langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batubara.

Arsjad Risjad (kanan) membidani lahirnya sepeda motor listrik merek ALVA ONE yang menjadi produk pertama dari anak usaha Indika Energy, PT. Ilectra Motor Group (IMG). Foto: Dok. Pribadi
Arsjad Risjad (kanan) membidani lahirnya sepeda motor listrik merek ALVA ONE yang menjadi produk pertama dari anak usaha Indika Energy, PT. Ilectra Motor Group (IMG). Foto: Dok. Pribadi

Hal ini sejalan dengan komitmen Indika Energy mewujudkan net zero carbon emission pada 2050.

Indika Energy telah menjual saham mayoritas mereka di PT. Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) Tbk kepada PT. Galley Adhika Arnawama (GAA).

Indika Energy juga telah menyelesaikan transaksi penjualan saham di PT. Petrosea Tbk (PTRO) kepada PT. Caraka Reksa Optima (Caraka).

Baca juga: Solusi Sampah Plastik dari UGM

“Kami juga tengah dalam proses untuk menjual tambang kita. Ini menunjukkan bahwa kami tidak main-main dan bukan hanya ngomong saja. Kami menjalankan proses transisi tersebut,”

“Selain itu, kita berubah dari operating holding menjadi investment holding. Dalam kerangka investment holding, kini ada lima sektor nonbatubara yang digarap Indika Energy yaitu nature based solutions, logistic supply chain, mineral, renewable energy, kendaraan listrik, dan digital teknologi,”

Indika Energy melalui Indika Nature juga mengelola konsesi hutan tanaman industri lebih dari 170.000 hektare.

Indika Nature akan mengembangkan wood pellet untuk biomass, carbon offset, dan agroforestry.

Baca juga: Guru Besar UGM Ungkapkan Konsep Jagad Biru Rahayu untuk Kelola Sampah

Untuk wood pellet, berbahan kayu dari pohon kaliandra. Pohon ini memiliki masa tanam dan siap panen sampai 1,5 tahun, relatif cepat untuk wood pellet. Wood pellet merupakan green energy

Akhir tahun 2023, direncanakan Indika Nature sudah akan menghasilkan wood pellet.

Target output pada tahun 2025 akan sekitar 370 kiloton, di mana permintaan wood pellet saat ini terus meningkat yang utamanya untuk pasar ekspor seperti Jepang dan Korea Selatan.

“Intinya adalah mengubah Indika Energy menuju Indika Energy yang Net Zero Carbon Emission pada tahun 2050,” tegas Arsjad.

Baca juga: Mahasiswa UGM Buat Eco Lindi Cairan Penetral Bau Sampah