Begini Pandangan Sri Sultan HB X tentang Bhineka Tunggal Ika dan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

237

Perlu Empat Kekuatan

Untuk mewujudkan konsep Poros Maritim Dunia itu, diperlukan empat kekuatan yang mendorong kejayaan sebuah peradaban maritim.

Pertama, Ocean Leadership dan Ocean Policy, yang dapat menjaga kedaulatan bangsa dengan terwujudnya visi maritim yang hebat, didukung kemampuan diplomasi yang tangguh.

Baca juga: Sri Sultan HB X: Untuk Wujudkan Poros Maritim Dunia, Indonesia Perlu Empat Kekuatan Ini

Kedua, bangsa yang memiliki kesadaran budaya kelautan, karena budaya darat seakan memarjinalkan kesadaran terhadap luas lautan dengan segala isinya.

Ketiga, kekuatan infrastruktur dan perhubungan, yang menghubungkan antarpulau dengan mudah dan murah.

Singapura justru lebih mengambil keuntungan ekonomi dari persinggahan kapal asing.

Keempat, kekuatan potensi sumber daya lautan yang membentang luas, dan daratan yang subur.

Poros maritim, harus didukung oleh sektor pertanian yang tangguh, sebagai tulang panggung.

Baca juga: Peran Kerajaan Nusantara dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

“Dengan adanya pilar dan konsep Poros Maritim Dunia tersebut, maka Prioritas Pembangunan Maritim memang harus diwujudkan, sebagai garda peradaban Indonesia masa depan, yang menjamin kehidupan ekonomi, sosial dan politik, serta marwah Indonesia di percaturan politik global.”

“Dan jika kita berkehendak menggeser orientasi pembangunan menuju skala dunia, maka tidak lain kita harus mulai memperkuat basis pendidikan bidang kelautan.”

“Oleh sebab itu, pendidikan Indonesia setidaknya harus berorientasikan pada tatanan Benua Maritim Indonesia.

“Selain itu, perlu bagi kita untuk memperkuat fungsi pengawasan.”

Baca juga: TNI Angkatan Laut Garda Depan Amankan Poros Maritim Dunia

“Dengan berbagai potensi yang melingkupinya, kemaritiman akan menjadi salah satu solusi kunci dalam berbagai permasalahan global di masa depan.”

“Dengan demikian, sejatinya, Revitalisasi Semangat Nusantara itu tidak lain adalah Wawasan Nusantara Bahari yang tampaknya perlu dibangkitkan kembali, guna mempercepat kebangkitan Indonesia melalui gagasan Poros Maritim Dunia.”

“Dengan upaya konkret, bukan tidak mungkin, pesan Ir. Seokarno saat meresmikan Institut Angkatan Laut pada tahun 1953 dapat menjadi kenyataan ”…Oesahakanlah agar kita mendjadi bangsa pelaoet kembali. Ya…, bangsa pelaoet dalam arti kata Cakrawati Samoedra,” pungkas Sri Sultan HB X. (jos)