Bagas Hapsoro: Maritime Award Dapat Menginspirasi Putra-Putri Indonesia

347

Kerja Sama dengan Swedia

Semasa dia menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Swedia, ada sejumlah kerja sama yang dilakukan, termasuk di sektor maritim.

Misalnya, sebagai tindak lanjut dari persetujuan pertahanan, pada tanggal 21 Agustus 2021 TNI AL mempunyai kapal perang baru, yakni KRI Golok-688.

Baca juga: Maritime Award di Mata Keluarga Almarhum Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

Kapal itu disebut dibuat oleh perusahaan dalam negeri, PT. Lundin Industry Invest. Kapal tempur terbaru ini ini diresmikan dalam acara Shipnaming dan Launching oleh KASAL (waktu itu) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., di Galangan PT. Lundin Industry Invest di Banyuwangi.

“KRI Golok-688 adalah kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran. Kapal ini menjadi manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada termasuk luasnya wilayah perairan Indonesia yang perlu dijaga.”

“KRI Golok-688 ini merupakan produk kapal pertama yang terbuat dari bahan komposit yang memiliki keunggulan kekuatan spesifik yang tinggi, lebih ringan, serta mempunyai ketahanan lelah dan ketahanan korosi yang sangat baik.”

“Dengan bahan yang diimplementasikan, maka KRI Golok-688 menjadi salah satu kapal siluman yang tidak mudah dideteksi oleh musuh,” ujar Bagas.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Capai Kemajuan Pesat di Era Sultan HB II

Ia berpandangan bahwa Indonesia perlu belajar dan menggali lebih dalam lagi tentang kelebihan dari manajemen sistem transportasi kelautan di Swedia dan apa yang dapat diadopsi di Indonesia.

“Saya malah mengharapkan agar Indonesia mengundang perusahaan-perusahaan asal Swedia untuk meningkatkan nilai investasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi, distribusi serta pegembangan teknologi baru.”

“Kita selama ini sudah melihat bahwa jaringan 5G sudah dikembangkan perusahaan Ericsson untuk diaplikasikan pada industri transportasi publik.”

“Teknologi 5G ini akan memberikan perubahan signifikan dalam berbagai industri, terutama sektor transportasi dan pengembangan kota atau wilayah smart, bahkan untuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur,” pungkas Bagas. (jos)