Maritime Award di Mata Keluarga Almarhum Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

980

Memanfaatkan SDA dan Menjaga Kedaulatan Maritim 

Lebih jauh dia menyatakan bahwa tinggal kita yang kini harus jeli memanfaatkan kekayaan sumber daya laut kita untuk kesejahteraan bangsa sekaligus menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia.

“Untuk memanfaatkan sumber daya laut maka kita harus membangun sektor maritim, sudah ada political will dari pemerintah dan kini tinggal political done.”

“Maritime Award harus dilihat para pemangku kepentingan di Indonesia.”

“Maritime Award ini menyuarakan pada mereka untuk serius membangun sektor maritim Indonesia,” ujar mantan diplomat ini.

Baca juga: TNI Angkatan Laut Garda Depan Amankan Poros Maritim Dunia

Menurutnya, jika ada acara seperti ini maka sudah semestinya perbankan juga ikut dilibatkan.

Tujuannya agar industri perbankan lebih aktif dan terlibat dalam pembangunan sektor maritim tanah air, seperti memberikan kredit lunak pada para nelayan untuk membuat atau meremajakan peralatan menangkap ikan, mesin, hingga kapal mereka.

Harapannya, dengan peralatan, mesin, dan kapal yang modern, nelayan dapat memperoleh hasil tangkapan lebih dan mampu melaut lebih jauh hingga ke zona ekonomi eksklusif (ZEE).

“Keberadaan nelayan kita dapat membantu tugas pemerintah dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, mereka bisa memberikan informasi bila aktivitas mencurigan maupun pihak asing di wilayah laut Indonesia.”

Baca juga: Peran Kerajaan Nusantara dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

“Perbankan juga dapat memberikan kredit pada pelaku industri transportasi laut, galangan kapal, cold storage, hingga pengolahan ikan.”

“Bahkan jika perlu perbankan juga dapat dilibatkan memberikan membangun serta meremajakan kapal KRI milik Indonesia,” tutur Iwan.

Sementara Almarhum Soedarpo Sastrosatomo merupakan seorang diplomati ulung, serta juru runding di beberapa perjanjian saat awal kemerdekaan Indonesia.

Sebelum ia mengundurkan diri jadi diplomat Indonesia di Amerika Serikat (AS), ia sempat berkeliling Indonesia selama tiga bulan untuk mengamati bisnis apa yang bisa ia jajaki apabila keluar dari dunia politik.

Baca juga: Yogyakarta Royal Orchestra akan Tampil Meriahkan Maritime Award di Atas Kapal Phinisi

Nasib baik di pihak Soedarpo, dengan usaha yang cukup keras dan kegigihan yang tak terhenti akhirnya ia sedikit demi sedikit bisa membangun bisnis yang luar biasa sukses.

Bahkan perusahaan yang ia dirikan PT. Samudera Indonesia menjadi perusahaan besar, bahkan aset yang dimiliki oleh perusahaan keluarga Soedarpo Sastrosatomo ini diperhitungkan di kancah internasional.

Rencananya, Maritim Award bakal dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono X, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya, Wakil Ketua Dewan PerwakilanDaerah (DPD) Nono Sampono, Prof. Hasyim Djalal, delapan gubernur provinsi kepulauan dan 25 bupati dan wail kota dari kabupaten serta kota kepulauan, praktisi, akademisi maritim seluruh Indonesia, Asosiasi Port Shipping dan Logistik, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), hingga para duta besar dari beberapa negara sahabat.

“Selain memberikan anugerah Maritime Awards kepada sejumlah tokoh nasional, dalam kesempatan itu, Sri Sultan HB X dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya akan menyampaikan orasi kebangsaan terkait kedaulatan maritim Indonesia. Sri Sultan HB X akan membawakan orasi bertema Indonesia Ocean Policy and Maritime Soeverignity.”

Baca juga: Keraton Yogyakarta Capai Kemajuan Pesat di Era Sultan HB II

“Lantas Habib Luthfi, sebagai representasi Nahdlatul Ulama (NU), akan membuka rangkaian acara Penganugerahan Maritim Award dan memberikan orasi tentang Peradaban dan Kejayaan Maritim Nusantara Semasa Sultan Agung, Penguasa Kerajaan Mataram Islam,” pungkas Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Pelaksana Maritime Award sekaligus Ketua Yayasan Biijana Paksi Sitengsu. (*)