Songsong Indonesia Emas 2045, Menko Muhadjir Effendy Targetkan Pembangunan Manusia 

390

Lima Gerakan Pentahelix

Untuk mencapai itu, ada lima gerakan yang dilakukan yaitu Indonesia Bersih, Indonesia Bersatu, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri dan Indonesia Melayani dengan sasaran Pentahelix berupa aparatur sipil negara, pengusaha dunia industri, masyarakat, sistem pendidikan dan media. Lima stakeholder ini harus dielaborasi bersama,-sama untuk mencapai tujuan dari GNRM.

Dalam Revolusi Mental ini, Kemenko PMK hanya sebagai koordinator semata karena masing-masing gerakan ada penanggung jawab sendiri-sendiri misalnya Indonesia Melayani tanggung jawabnya Kemenpan RB, Indonesia Bersatu koordinatornya Kemendagri dan sebagainya, Indonesia Mandiri Menteri Perekonomian. “Masing-masing diharapkan jalan sesuai dengan tugasnya, ini tidak gampang. Hal ini semestinya menyatu dengan Kementerian terkait,” kata Muhadjir.

Dalam melakukan kurasi SDM tidaklah gampang dan mudah di Indonesia, maka kolaborasi, sinkronisasi menjadi tantangan yang luar biasa. Oleh karena itu, tugas Kemenko PMK membangun kementerian dan lembaga sehingga terus berkeliling seperti koperasi bukan domain Kemenko PMK tetapi itu bagian dari Indonesia Mandiri maka pihaknya turun tangan. Karena mandiri dalam ekonomi salah satu indikator keberhasilannya adalah koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca: Ini Kiat Ari Henryanto Bikin Sehat Finansial KBN

“Jumlah koperasi di tanah air mencapai lebih dari 150 ribu, tetapi banyak yang tidak aktif alias hanya nama atau sekedar badan hukum tetapi hidupnya tergantung bantuan. Persoalan koperasi ini harus ditangani bersama-sama mewujudkan koperasi sebagai soko guru pembangunan di Indonesia,” tuturnya.

Menko PMK Muhadjir Effendy turun ke lapangan untuk memastikan bantuan sosial dari pemerintah diterima oleh keluarga pra sejahtera yang berhak. Foto: Instagram @muhadjir_effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy turun ke lapangan untuk memastikan bantuan sosial dari pemerintah diterima pelaku UMKM dan keluarga pra sejahtera yang berhak. Foto: Instagram @muhadjir_effendy

Menurut alumni pendidikan pascasarjana Universitas Gadjah Mada bergelar Magister Administrasi Publik (MAP) ini, dalam pembangunan ekonomi Indonesia perlu kurasi dalam mewujudkan koperasi dan UMKM harus di perbesar dan perkuat. Hal ini sejalan dengan negara-negara yang sudah maju di mana persentase entrepreneur cukup tinggi diantara 11 persen hingga 12 persen. Indonesia masih dikuasai kelompok tertentu, maka UMKM dan Koperasi harus dihidupkan.

Memang penanaman nilai tidak bisa dilakukan instan karena prinsipnya Koperasi adalah kolaborasi, kesejahteraan bersama, kebersamaan, tanggung jawab, akuntabilitas dan gotong royong sehingga harus ditanamkan sejak dini usia sekolah sehingga kalau bisa dalam sistem pendidikan sudah mulai ditanamkan prinsip prinsip berpikir cara Koperasi.

“Jujur, koperasi di Indonesia sangat banyak yang sayangnya hanya dinikmati beberapa gelintir pengurus saja. Kemudian juga urusan kolaborasi yang lain, karena masih banyak di Indonesia masih banyak yang jalan sendiri atau single keahlian ilmu tertentu,” ungkap Muhadjir.

Baca: Tamsil Nurhamedi Bawa PT Reska Multi Usaha Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat