Rika Fatimah: Kodrat Perempuan Itu Sempurna

569

Kodrat Sebagai Wanita

Kesempatan berikutnya diberikan kepada Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D.

Menurut founder, konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur ini, sosok inspiratifnya adalah para istri Rasulullah, yaitu Khadijah, Aisyah, dan dan putri kesayangan Fatimah.

Baca juga: G2R Tetrapreneur dan BRIN Berkolaborasi Bumikan Ekonomi Pancasila

Kepribadian ketiga sosok perempuan tersebut “paket komplit” sosok ideal seorang perempuan.

Khadijah sebagai sosok leader dan entrepreneur, Aisyah sebagai sosok intelektual dan cendikiawan, dan Fatimah sebagai sosok tokoh penggerak dan keibuan.

Rika Fatimah juga mengidolakan ibunya sebagai sosok komplit zaman now dalam berbagai perannya sebagai istri, ibu, pendidik, sahabat hingga ‘pelawak’ yang siap menceriakan anak-anakanya dalam keadaan apa pun dan kapan pun.

Lebih lanjut, perempuan yang juga merupakan dosen senior di FEB UGM ini menyampaikan bahwa sosok inspiratif dapat datang dari mana saja, tidak harus dari sosok hebat yang dikenal masyarakat luas, namun juga dapat dari lingkungan sekitar kita.

Baca juga: Global Gotong-Royong Tetrapreneur (G2R) Roh Ikonik dan Visioner Global Indonesia

Namun demikian, lanjut Rika Fatimah, setinggi apapun pencapaian seorang Muslimah, hendaknya tetap berpegang teguh pada kodratnya sebagai seorang wanita.

“There’s no such thing as gender equality, karena pada hakikatnya sudah disebutkan perempuan dan laki-laki untuk bersama-sama (berpasangan), kodrat perempuan itu sempurna tanpa perlu disejajarkan (equal) dengan laki-laki,” ungkap Rika Fatimah P.L.

Menurut Rika Fatimah P.L., laki-laki dan perempuan tidak dapat disamaratakan, keadaan fisik keduanya berbeda sehingga yang diperlukan bukanlah kesetaraan gender, namun penyesuaian sistem yang berkeadilan yang sesuai kodratnya baik bagi laki-laki dan perempuan.

Sejalan dengan Rika Fatimah P.L., bahwa sosok inspiratif tidaklah harus sosok hebat yang dikenal masyarakat luas, namun dapat berasal dari orang terdekat atau sekitar, yaitu sosok seorang Ibu.

Baca juga: Mengintegrasikan Pertanian dan Peternakan, Mengolah Limbah Jadi Pupuk

Pada kesempatan tersebut Dra Mursida Rambe menyebutkan bahwa sosok inspiratif bagi dirinya adalah ibu kandung beliau sendiri.

Melalui petuah dan pesan dari sang ibu-lah beliau dapat terus berkembang dan berbuat kebaikan untuk diri sendiri dan untuk masyarakat luas dengan mengaplikasikann ilmu yang telah didapatkan.

Mursida Rambe juga menyatakan bahwa laki-laki merupakan pemimpin di dalam rumah tangga, namun apabila sudah masuk pada bidang profesional, perempuan pun mampu menjadi pemimpin.

Saatnya perempuan untuk berperan dalam segala aspek kehidupan.

Baca juga: Inisiasi Pembangunan 3R G2RT sebagai Ikon Monumental Ekosistem G2R Tetrapreneur

“Jogja Halal Festival seharusnya merubah kita, minimal ibu-ibu di Jogja harus ikut berperan merubah wajah dunia menjadi lebih baik sebagai Islam rahmatan lil alamin,” tutur Mursida Rambe mengakhiri paparannya.

Acara selanjutnya adalah sesi mini game berupa pemberian pertanyaan singkat dari para narasumber kepada para penonton.

Pada kesempatan ini Rika Fatimah berkesempatan turut mensosialisasikan peran serta Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur DIY pada JHF 2022dengan menanyakan G2R Tetrapreneur merupakan perpanjangan dari apa.

Pertanyaan tersebut terjawab dengan baik oleh salah satu peserta milenial yang hadir di JEC.

Baca juga: Maritime Awards bakal Dihelat di Atas Kapal Perang TNI AL

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian tanda mata dari Bapak Tazbir, S.H., M.Hum., selaku Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DIY kepada para narasumber dan dilanjutkan fashion show dari para designer kebanggan DIY. (*)