Bikin Investasi Jalan Tol Menarik, Danang Parikesit Wujudkan TIM BPJT

857

Wujudkan TIM

Danang menyatakan bahwa BPJT merupakan decision making body, melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Misalnya, pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan untuk penyesuaian tarif, pengambilan keputusan untuk pemutusan kontrak, hingga pengambilan keputusan untuk standar pelayanan minimal.

“BPJT melakukan fit and proper test terhadap investor jalan Tol. Sebenarnya ada dua syarat jalan Tol itu bisa dilaksanakan yakni proyeknya layak dan badan usahanya juga layak. Kalau proyeknya layak tapi badan usahanya tidak kompeten maka tak bisa jadi. Perusahaan kompeten, punya kemampuan keuangan, tapi proyeknya tidak layak maka nanti badan usahanya bisa jebol. Kedua hal ini yang menjadi kriteria dan kita uji,” tuturnya.

Baca: Begini Strategi Destiawan Soewardjono Sehatkan Waskita Karya

Ia menjelaskan, BPJT juga bertugas memastikan bahwa suatu proyek itu sustainable dan secara manfaat perusahaan itu mendapat keuntungan finansial dari bisnis yang mereka lakukan dengan memenuhi standar pelayanan. Dia menilai, tidak mudah bagi BPJT untuk menjembatani kepentingan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, tapi solusi tetap harus diupayakan.

“Di periode ini, saya mencanangkan tiga hal yaitu transformasi, inovasi, dan modernisasi (TIM) BPJT. Dalam transformasi bisnis, BPJT mengundang mitra-mitra usaha di rest area untuk kreatif menciptakan peluang yang bisa meningkatkan pendapatan, melakukan inovasi-inovasi dari pembiayaan, serta melakukan moderninasi.”

“Misalnya untuk sistem transaksi, dari cash ke cashless, lalu dari cashless ke sistem tanpa tapping. Ini transformasi untuk user experience, kita gunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menerapkan aset manajemen sehingga sebelum rusak sudah harus diperbaiki,” ujar mantan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia dan Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM itu.

Danang Parikesit (bertopi putih) mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat meninjau proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Foto: Dok. Pribadi
Danang Parikesit (bertopi putih) mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat meninjau proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Foto: Dok. Pribadi

Danang mengemukakan, BPJT juga harus mengelola ekspektasi masyarakat yang terus meningkat. Padahal untuk memenuhi ekspektasi tinggi masyarakat itu terkait juga dengan tarif yang juga harus sesuai kemampuan masyarakat. Dalam undang-undang sudah digariskan penentuan kenaikan tarif jalan Tol tidak boleh melebihi kemampuan bayar masyarakat sehingga memenuhi aspek keadilan.

Baca: Tamsil Nurhamedi Bawa PT Reska Multi Usaha Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

“BPJT juga menjalin kerja sama pemerintah daerah untuk pintu-pintu ke luar jalan Tol, bertemu dengan para pengembang yang mendapat keuntungan dari pintu-pintu jalan Tol tersebut. Saya senang karena seluruh teori dan ilmu yang saya pelajari itu bisa diaplikasikan,” ungkapnya.