GeNose C19 Berhasil Publikasi di Dua Jurnal Internasional Bereputasi

309

Perpanjangan Izin

Saat ini GeNose C19 sedang dalam proses perpanjangan izin edar sekaligus mengepakkan sayap ke Malaysia, Singapura, Jepang dan Kambodja.

Selain itu, dilakukan update berkala pada piranti lunak GeNose C19 ke versi terbaru 1.4.2 yang telah memiliki data base varian omicron, B.A. 3 dan B.A 5.

Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan publikasi GeNose C19 dalam dua jurnal bereputasi internasional tersebut menunjukkan pengakuan dari dunia bahwa metode identifikasi infeksi dengan metode volatile dapat diterima.

Hal ini memperlihatkan adanya pergeseran paradigma dalam proses identifikasi suatu infeksi.

Baca juga: Bioenergi dari CPO Kelapa Sawit Bisa Jadi Solusi Implementasi RUU Energi Baru dan Terbarukan

“Kalau dulu itu identifikasi dari hewannya, sekarang dilihat dari gejala dapat diidentifikasi dengan konsep data yang banyak sehingga terkumpul pola-pola yang mengarah pada penyakit tertentu,” katanya.

Sementara Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius Susatyo Wijoyo, MM., menyampaikan bahwa UGM terus mendorong hilirisasi berbagai hasil riset penelitinya.

Dengan begitu luaran yang dihasilkan tidak hanya dalam bentuk jurnal saja, tetapi bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat dengan menggandeng dunia usaha dan industri. (Ika)