Cerita Haru di Balik Kepulangan Mahasiswa KKN UGM

588

Kembali Kirim Mahasiswa

Lalu pada bulan Juni 2022 lalu UGM mulai mengirimkan kembali mahasiswanya untuk terjun langsung di masyarakat.

Ada sebanyak 6.247 mahasiswa KKN yang dikirimkan untuk mengabdi di 28 provinsi, 85 Kabupaten dan kota, 197 kecamatan, serta 441 desa di Indonesia.

Mereka melakukan pengabdian selama 50 jari sejak 25 Agustus hingga 13 Agustus 2022 lalu.

Baca juga: Pembatasan Gerak Industri Sawit adalah Sebuah Kolonialisme Baru di Indonesia

“Mahasiswa KKN kita kirim ke berbagai daerah di tanah air bahkan hingga wilayah-wilayah terpencil.”

“Harapannya dengan mengirimkan mahasiswa hingga daerah terpencil ini untuk merekatkan ke-Indonesia-an,” jelasnya.

Selain itu dengan KKN ditujukan untuk lebih mendekatan mahasiswa dengan masyarakat dan mengenal berbagai persoalan didalamnya.

Lalu mahasiswa didorong untuk dapat membantu mengatasi persoalan yang ada dengan memaksimalkan beragam potensi daerah.

Baca juga: Tanaman Sawit Bisa Menjadi Pilihan untuk Menghijaukan Kawasan Lahan Terbengkalai

Irfan mengatakan bahwa kehadiran KKN diapresiasi positif oleh masyarakat.

Program-program kerja yang diimpelemntasikan mahasiswa KKN dinilai memberikan manfaat yang besar bagi warga.

Keberadaan mahasiswa yang dapat berbaur serta menunjukkan perilaku dan memberikan contoh yang baik selama melakukan pengabdian juga menambah kedekatan dengan warga.

“Masyarakat itu merasa kagum, anak-anak dari kota mau mendatangi wilayah terpencil dan memberi manfaat yang luar biasa,” tuturnya.

Baca juga: Presiden RI Joko Widodo akan Dianugerahi Maritime Award 2022

Jadi tidak mengherankan jika ada banyak cerita haru dibalik kepulangan mahasiswa ke kampus.

Irfan menceritakan kisah haru lainnya yang berasal dari mahasiswa KKN di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.

Warga mulai dari orang tua, pemuda hingga anak-anak menangis haru melepas mahasiswa KKN.

Mereka berduyun-duyun menghantarkan perjalanan pulang mahasiswa hingga dermaga pelabuhan.

Baca juga: Peran Media Sosial dalam Demokrasi Indonesia

“Sebelum ada KKN UGM di Kepulauan Bangga belum ada listrik dan air bersih itu menunggu dari air hujan.”

“Namun sejak ada adik-adik KKN jadi ada listrik dan air bersih, mereka mmberikan ide-ide segar yang sebelumnya tidak terbersit dipemikiran warga dan ide itu dikomunikasikan ke warga,”paparnya. (Ika)