Semnas Sosek 2022, Bedah Penguatan SDM dan Sosek Pertanian yang Efisien

169

Dibuka Keynote Speaker

Cukup meriah, seminar dihadiri oleh lebih dari 100 peserta luring, lebih dari 300 peserta melalui Zoom dan disaksikan lebih dari 1800 viewers YouTube pada saluran Media Faperta UGM dan Agricia Channel.

Baca juga: Rektor UGM Kunjungi Mahasiswa KKN di Samosir

Pemaparan materi dibuka oleh Keynote Speaker, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. (Kepala Badan SDM Kementerian Pertanian) dengan tema Kebijakan Penyuluhan Pertanian sebagai Basis Penguatan SDM dan Sosial Ekonomi Pertanian Guna Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Bulaksumur Penguatan Fungsi Strategis Penyuluhan yang merupakan sarana untuk menyuarakan dukungan dan dorongan terhadap percepatan implementasi Perpres Nomor 35 Tahun 2022 tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian agar agar efektif, tepat sasaran, dan berhasil meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani serta mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Adanya Deklarasi Bulaksumur juga mendapat respon yang sangat baik dari Kementerian Pertanian karena berkontribusi dalam merumuskan rekomendasi strategis untuk percepatan implementasi Perpres Nomor 35 Tahun 2022 tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian.

Profesor Dedi Nursyamsi, Kepala Badan SDM Kementrian Pertanian, yang menyaksikan langsung deklarasi menyampaikan apresiasi atas inisiatif UGM dalam memaksimalkan peran penyuluhan di sektor pertanian.

Baca juga: Peran Media Sosial dalam Demokrasi Indonesia

Menurutnya, peran penyuluh sangat besar untuk mendongkrak produktivitas pertanian dalam negeri, terlebih dengan adanya isu krisis pangan global.

Seminar dilanjutkan dengan sesi pleno yang diawali pembicara pertama, Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P. yang merupakan Kepala Pusat Pendidikan, Kementerian Pertanian. Dr. Idha menyampaikan materi terkait Kebijakan Penumbuhan Petani Milenial untuk Mendukung Ketersediaan Pangan Nasional. Paparan dilanjutkan oleh Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM yang membahas pembangunan pertanian inklusif melalui sudut pandang akademis.

Sesi pleno ditutup dengan pembicara ketiga, Jatu Barmawati, S.P. yang merupakan Duta Petani Millenial Kementerian Pertanian dengan paparan bertema Peran Petani Milenial sebagai Penggerak Wirausaha Pertanian yang Berdaya Saing.

Dari keseluruhan materi yang disampaikan oleh narasumber terlihat jelas bahwa kunci pembangunan sektor pertanian di Indonesia memang harus diawali dengan peningkatan kapasitas SDM pertanian itu sendiri.

Baca juga: Penyebab Utama Tanah Longsor dan Solusinya

Untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui adanya regenerasi dan didukung dengan proses pembinaan yang intensif dari lembaga-lembaga terkait.

Adanya Program Kostratani dan Duta Petani Milenial merupakan salah satu usaha strategis untuk mendorong pembangunan sektor pertanian di Indonesia secara lebih berkelanjutan. (*)