Pakar Farmasi UGM Jelaskan Soal Paracetamol Bervirus

489

Lewat Pemeriksaan dan Uji Keamanan

Produk paracetamol telah melalui pemeriksaaan, uji keamanan dan mutu sebelum diedarkan di pasar.

“Sangat tidak mungkin selama proses produksi masih ada virusnya karena kondisi tablet juga harus betul-betul kering.”

“Sementara virus memerlukan lingkungan lembab dan temperatur rendah untuk bertahan hidup,” papar Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia Fakultas Farmasi UGM ini.

Baca juga: Jakob Oetama Meninggalkan Warisan Penting dalam Dunia Jurnalistik

Apabila ada virus yang bertahan hidup didalam tablet, dikatakan Endang hal tersebut bisa dipastikan karena adanya kontaminasi dengan inang baik manusia maupun hewan yang terinfeksi virus Machupo.

Namun begitu, peluang kontaminasi virus dalam proses produksi obat sangat kecil karena melalui proses kontrol kualitas yang berlapis oleh perusahaan farmasi.

“Selama proses produksi ada sampling untuk menjaga produk baik saat pencampuran, membentuk tablet hingga setelah menjadi tablet,”terangnya.

Oleh sebab itu Endang mengimbau masyarakat untum tidak cemas atau khawatir berlebihan mengonsumsi obat penurun panas ini.

Baca juga: Owner Sambel Jeng Nia Alumnus UGM: Mengolah Cabai Penting untuk Menambah Nilai Jual

Pasalnya, pesan berantai virus Machupo di paracetamol hanyalah hoaks dan belum ada kajian ilmiah yang membuktikan keberadaan virus Machupo dalam parasetamol. (Ika)