Mahasiswa UGM Jadi Juara Kompetisi NUS FoodTech Challenge 2022 di Singapura

209

Karbohidrat dan Protein

Ersintya menjelaskan sarapan instan dengan sumber karbohidrat dan protein yang lebih baik penting bagi orang yang sering melewatkan sarapan.

Menggunakan Taro yang diperkaya dengan ekstrak Bunga Kupu-Kupu sebagai pengganti karbohidrat untuk nilai gizi yang lebih tinggi dan hidangan Asia seperti Gyudon, Bibimbap, dan Rendang sebagai topping, tim membuat alternatif yang lebih sehat namun lezat untuk individu dengan waktu terbatas.

Bersama dengan Nessential App, aplikasi seluler yang terintegrasi dengan produk untuk didaur ulang, tim ingin mengkatalisasi minat yang muncul pada daur ulang produk. Pelanggan dapat mengumpulkan Nespoints dengan mendaur ulang produk Nescrave dan bermain game.

“Prestasi yang kita dapatkan ini harapannya mampu menjadi motivasi untuk bisa terus berpretasi mengharumkan nama Indonesia dan UGM ke kancah internasional, tetapi juga menginspirasi kolaborasi antar mahasiswa Indonesia di seluruh dunia,” tuturnya.

Baca juga: UGM STP Bersiap Akselerasi Inovasi lewat PRIME SteP Project

NUS FoodTech Challenge merupakan acara kompetisi tahunan yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk bertukar pikiran dan mengembangkan ide-ide teknologi pangan inovatif untuk mengatasi masalah mendesak yang dihadapi industri makanan saat ini.

Tahun ini, NUS FTC 2022 bekerja sama dengan IFF, Nestle, dan Perkin Elmer memberi tantangan yang berfokus pada penciptaan konsep baru makanan yang memiliki manfaat nilai tambah seperti kesehatan, keberlanjutan, dan kesenangan untuk menggairahkan konsumen Asia.

Adapun rangkaian kompetisi terdiri dari pra-kompetisi (workshop online), babak penyisihan, pendampingan dengan pakar industri, dan babak final dimana semua finalis menyampaikan idenya kepada para juri. (Ika)