Pembangunan PLTS Berbasis Komunitas Jawaban Pemenuhan Kebutuhan Renewable Energi ASEAN

482

Perkembangan ET Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal konsumsi energi.

Hal ini dipengaruhi oleh pembangunan ekonomi yang kuat, peningkatan urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang stabil.

Baca juga: Langkah KAGAMA Membangun Ekonomi Indonesia Lewat Inkubasi Bisnis

Indonesia adalah negara pengguna energi terbesar di ASEAN, terhitung hampir 40 persen energi ASEAN digunakan oleh Indonesia.

Hal tersebut juga sejalan dengan jumlah penduduk dan perekonomian Indonesia (produk domestik bruto) Indonesia yang juga mencapai kisaran 40 persen di ASEAN dari total penggunaan energi di antara negara anggota ASEAN.

Konsumsi listrik Indonesia akan meningkat lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2030.

Pertumbuhan ekonomi diiringi dengan peningkatan penggunaan listrik untuk kompor, kipas angin, AC dan peralatan lainnya.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Bertahan dan Menemukan Peluang Bisnis Baru

Pada saat yang sama akses listrik di daerah terpencil dan pulau-pulau terisolir masih terbatas.

Lebih dari 10 persen penduduk Indonesia masih kekurangan akses ke listrik, meskipun pemerintah menargetkan elektrifikasi mendekati 100 persen pada tahun 2026.

Dengan penurunan produksi bahan bakar fosil, khususnya minyak bumi, serta komitmen global untuk mengurangi efek rumah kaca, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan peran energi baru dan terbarukan di sektor ketenagalistrikan.

Diberkati dengan sumber daya alam yang kaya, Indonesia memiliki potensi yang signifikan untuk memperluas penggunaan ET.

Baca juga: Epidemiolog Beri Tanggapan Soal Imbauan Pemerintah untuk Kembali Memakai Masker

Dengan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk kontribusi energi baru dan terbarukan ke bauran energi menjadi setidaknya 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2030.

Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar untuk mencapai target tersebut.

Diperkirakan bahwa Indonesia akan membutuhkan investasi US$66 miliar dalam industri energi terbarukan selama enam tahun ke depan (2022-2028), dan akan memerlukan investasi yang sangat besar yakni US$13 miliar per tahun.