Majapahit Embrio Berdirinya ASEAN, Sebuah Diskursus Meyambut Keketuaan ASEAN-Indonesia 2023

449

Kesimpulan dan Rekomendasi

Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gadjah Mada, Maha Patih Kerajaan Majapahit, adalah perwujudan penyatuan Nusantara yang wilayahnya meliputi sebagian besar wilayah ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Filipina setara dengan 56 persen luas ASEAN).

Mempertimbangkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa embrio terbentuknya ASEAN telah di mulai pada era Kejayaan Majapahit pada abad ke-14 Maasehi.

Hal ini akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia sebagai negara terluas di ASEAN, sekaligus berpotensi menjadi legacy pada momen Keketuaan ASEAN mendatang.

Universitas Gadjah Mada (UGM) selaku perguruan tinggi yang mengusung nama Gadjah Mada sebagai identitasnya, hendaklah dapat mengambil momentum strategis dalam Keketuaan ASEAN-Indonesia tahun 2023.

Baca juga: Apa Saja Prospek Kerja Lulusan Teknik Pertanian dan Biosistem UGM?

Tahun dimana ASEAN dan dunia tengah berjuang dari pemulihan paska pandemi, terjadinya krisis pangan, dan energi, serta instabilitas akibat Perang Rusia-Ukraina.

UGM sebagai kampus yang mempunyai keluasan disiplin ilmu (the Most Comprehensive University) dapat berperan memberikan kontribusi dan rekomendasi atas Prioritas Capaian Ekonomi atau Priorities Economic Deliverables (PEDs) yang akan diusung Indonesia tahun depan.

Selain itu, rarasi Majapahit dan Gajah Mada sebagai embrio lahirnya ASEAN dapat dijadikan materi promosi pada Keketuaan ASEAN-Indonesia 2023.

UGM dapat menyuarakan hal tersebut dalam berbagai forum, apalagi hal ini juga ditunjang dengan telah berdirinya ASEAN Study Center (ASC) UGM.

Baca juga: Kuliah S2 Sambil Bekerja? Hal-hal Ini Perlu Dipertimbangkan

Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indobesia maju. (*)

Benito Rio Avianto
Analis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Dewan MEA Indonesia, dan Alumni Program MEP UGM