Dubes Jose Tavares Bacakan Puisi “Aku Ingin” Karya Sapardi Djoko Damono di Moskow

315

Riwayat Hidup Penerjemah

Viktor Pogodaev, pengajar bahasa Indonesia di ISAA yang juga penerjemah kamus Indonesia – Rusia, menilai penerjemahan buku “Hujan Bulan Juni” dari bahasa asal ke bahasa sasaran cukup berhasil berkat pengalaman dan pengetahuan yang luas dari para penerjemahnya.

Baca juga: Pendidikan Kedokteran Kesehatan harus Beradaptasi untuk Perkuat Sistem Kesehatan Nasional

“Hanya saja akan lebih baik lagi jika di buku ini riwayat hidup para penerjemahnya juga turut dicantumkan,” ujar Viktor yang disetujui Anna akan melakukan revisi pada edisi cetak ulang buku.

Kegiatan presentasi juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi “Hujan Bulan Juni” oleh Hosea Manurung, Diplomat KBRI Moskow dan musikalisasi puisi “Aku Ingin” yang dibawakan Anna dan Maria diiringi denting gitar Nanang Fadillah, Korfung Pensosbud KBRI Moskow.

Hanyut dengan suasana lagu, penonton kembali meminta puisi “Aku Ingin” dinyanyikan lagi bersama-sama.

Salah seorang penonton, Polina Razinkina mahasiswi ISAA semester 2, menyatakan acara pesentasi ini sangat nyaman dan informatif secara budaya.

Baca juga: Begini Peluang dan Tantangan Pembangunan Ibu Kota Negara

“Sebagai mahasiswa yang baru belajar bahasa dan budaya Indonesia, malam ini sungguh luar biasa bagi saya karena berkesempatan bertemu para senior Indonesianis yang telah menerjemahkan puisi Indonesia ke dalam bahasa Rusia dengan begitu anggun,” ujar Polina.

Sepanjang hidupnya, penyair Sapardi Djoko Damono (1940 – 2020) telah menerbitkan lebih 50 buku puisi, cerpen, teori sastra dan telaah Budaya, baik karya asli maupun terjemahan.

Buku puisi pertamanya berjudul “Duka-Mu abadi” (1969), kemudian buku “Mata Pisau” dan “Akuarium” (1974), kumpulan puisi “Hujan Bulan Juni”, “Melipat Jarak”, “Perahu Kertas”, “Sihir Hujan”, “Ayat-Ayat Api”, “Namaku Sita”, “Sutradara itu Menghapus Dialog Kita”, “Kolam”, “Perihal Gendis dan mBoel” terbit berturut-turut sampai tahun 2020.

Karya Sapardi telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Arab, Jepang, Cina, Jawa, Bali, Italia, Portugis, Korea, Tagalog, Thai, Malayalam, Rusia, serta Urdu.

Baca juga: Nezar Patria: Fakultas Filsafat UGM adalah Sekolah Kepenulisan Terbaik di Indonesia

Kumpulan puisi “Hujan Bulan Juni” sendiri terakhir diterbitkan dalam bahasa Mandarin pada 2017, bahasa Jepang, Arab, dan berikutnya akan terbit dalam bahasa Thailand dan Serbia. (*)