Calon Rektor UGM Diharap Bisa Jadi Katalisator Transformasi

285

Buat Terobosan 

Ia berharap rektor UGM terpilih nantinya membuat terobosan mengurai persoalan yang ada.

Ia mencontohkan pada aspek SDM dosen masih terjadi ketidakseimbangan antara rasio mahasiswa-dosen, doktor-non doktor, guru besar-non guru besar.

Berikutnya, beban dosen diluar mengajar dan membimbing hingga persoalan jenjang karir dan kenaikan pangkat dan jabatan dosen serta isu pengakatan guru besar, profesor emiritus dan profesor tidak tetap.

Baca juga: Bisa Timbulkan Penyakit, Begini Cara Menangani Limbah Budidaya Ikan

Dalam aspek manajemen dan tata kelola, UGM masih dihadapkan pada persoalan manajemen yang gemuk dimana lebih dari 40 persen dosen adalah pejabat.

Hal itu menyebabkan tidak tersedia lagi ruang dan waktu untuk pengembangan diri dan keilmuan.

Lalu sekat antarfakultas, pusat studi, lembaga, dan departemen yang masih tebal sehingga kerja sama, sinergi dan pembagian sumber daya tidak optimal.

Selanjutnya di aspek publikasi dosen, jumlah publikasi yang tinggi belum diimbangi dengan sitasi yang memadai dan sebaran yang tidak merata antar bidmag studi.

Baca juga: Psikolog UGM Bicara Soal Tren Healing dengan Staycation

Publikasi yang merupakan joint publication dengan institusi terkenal masih terbatas dan sejumlah persoalan lainnya.

Forum Sarasehan Dosen merupakan rangkaian acara Sarasehan Nyawiji Menunu UGM-1.

Kegiatan sarasehan terbagi dalam lima agenda, sebelumnya telah berlangsung Forum Sarasehan Tenaga Kependidikan (9/4/2022) dan Forum Sarasehan Mahasiswa (10/4/2022).

Selanjutnya pada Kamis (14/4/2022) akan diadakan Sarasehan Forum Guri Besar dan terakhir Forum Sarasehan Alumni pada Sabtu (16/4/2022). (*)