Pemerintah Diminta Tegas Tegakan Hukum agar Tidak Jatuh pada Jebakan Pangan

204

Rumuskan Kebijakan

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, H. Dedi Mulyadi, S.H., meminta kepada pemerintah untuk cermat dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan peningkatan produksi gula.

Selain itu, dilakukan secara aberkelanjutan tanpa merugikan petani dan tidak merusak lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, untuk mewujudkan swasembada gula 2024, Dedi Mulyadi meminta perusahaan perkebunan atau pabrik gula untuk membantu penyediaan benih unggul spesifik lokasi dan pentaan varietas.

Berikutnya pengembangan dan membina perkebunan rakyat di sekitar perkebunan serta membantu pengolahan dan pemasaran kebun rakyat dalam rangka kemitraan.

Baca juga: Jaga Kelestarian Lingkungan, UGM dan STP Tebar 20 Ribu Benih Ikan Sidat di Sungai Boyong

“Akademisi maupun peneliti diharapkan bisa menghasilkan benih unggul sesuai kebutuhan variets yang diperlukan,” imbuhnya.

Sementara itu, masyarakat atau petani diharpkan melaksanakan pembangunan kebun sesuai dengan standar baku teknis budidaya yang baik.

Lalu untuk asosiasi-asosiasi pergulaan dapat membantu dengan melakukan pengawalan pelaksanaan kebijakan sektor pergulaan nasional.

Ia berharap para stakeholder bisa melaksanakan pembangunan industri gula dengan deviasi minimal.

Baca juga: Jejak Manis Industri Gula Kesultanan Mataram

Di samping hal tersebut juga mendorong pengembangan komoditas alterntif yang dapat diolah menjadi gula.

Sementara Guru Besar Ekonomi Pertanian dan Agribisnis UGM, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc., menyampaikan pemaparan terkait peluang peningkatan produktivitas tebu dalam rangka akselerasi swasembada gula nasional.

Dari hasil studi yang dilakukan di 6 pabrik gula di lingkungan PTPN 11 pada tahun 2018 menunjukkan adanya peluang peningkatan produksi tebu secara signifikan.

Data tahun 2020 mencatat potensi peningkatan produksi tebu PTPN+rakyat berdasar protas tertinggi saat ini adalah 37.999.015 ton, sedangkan berdasarkan protas maksimal dicapai yakni 48.244.833 ton.

Baca juga: Magelang, Tempat Penggemblengan Pejabat Tinggi Kerajaan Mataram

Lalu, peluang peningkatan produksi gula nasional dengan teknologi yang dikuasai petani saat ini bisa ditingkatkan menjadi 3.326.750 ton.

Dengan teknologi yang lebih baik, produksi gula nasional bisa ditingkatkan menjadi 4.047.237 ton.

“Lalu bagaimana agar produksi gula nasional bisa mencapai 5,9 juta ton sehingga kebutuhan konsumsi rumah tangga dan industri bisa dipenuhi tanpa harus impor?,” tuturnya.