Ketua Kagama Pengcab Manado Beri Masukan pada Kapolda Sulut

241
Pengamat politik dan pemerintahan Taufik M Tumbelaka (ketiga dari kanan) bertemu Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol. Drs. Mulyatno, SH, MM. Foto: Dok. Pribadi
Pengamat politik dan pemerintahan Taufik M Tumbelaka (ketiga dari kanan) bertemu Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol. Drs. Mulyatno, SH, MM. Foto: Dok. Pribadi

KAGAMA.CO, MANADO – Pengamat politik dan pemerintahan Sulawesi Utara (Sulut), alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM), Taufik M Tumbelaka menyambangi Kepolisian Daerah (Polda) Sulut guna bertemu Kapolda Sulut, Irjen Pol. Drs. Mulyatno, SH, MM, Jumat (25/3/2022), di Manado.

“Saya memenuhi undangan Pak Kapolda Sulut guna berdiskusi informal.”

“Ini melanjutkan diskusi kecil kami pada 20 Februari lalu pada saat saya diperkenalkan dengan beliau oleh Bapak mantan Kapolda Sulut, Irjen Pol (Purn) Bambang Waskito.”

“Waktu itu kebetulan kami duduk satu meja dalam suatu jamuan makan malam yang juga dihadiri Komjen Pol (Purn) Arief Wachyunadi.”

“Saat itu kami semua berdiskusi serius tapi santai,” ujar Taufik M Tumbelaka, Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Pengcab Manado.

Baca juga: G2R Tetrapreneur Hadirkan Kewirausahaan Desa sebagai Kebaruan Ikonik Global

Diskusi kecil informal dilakukan dalam suasana santai penuh kekeluargaan dan membahas tentang sosial kemasyarakatan.

“Saya mendapat waktu sekitar 80 menit untuk berdiskusi dalam suasana penuh kekeluargaan.”

“Materi diskusi lebih ke masalah sosial kemasyarakatan, salah satu masukan yang saya utarakan adalah pendekatan budaya,” ungkap Taufik yang juga putra bungsu Gubernur Sulut yang pertama, FJ ‘Broer’ Tumbelaka.

Pengamat politik dan pemerintahan Sulut ini mengapresiasi Kapolda Sulut yang membuka ruang dialog yang besar dengan unsur masyarakat.

“Saya mengapresiasi tinggi Bapak Kapolda Sulut karena ditengah kepadatan jadwal kerja, beliau membuka ruang kepada masyarakat untuk urun rembug.”

“Hal ini menunjukan beliau orang yang relatif terbuka terhadap masukan dan usulan dari masyarakat, ini tradisi yang baik,” pungkas Taufik M Tumbelaka yang merupakan alumni Fisipol UGM tersebut. (*)