Kesimpulan dan Saran
Model UGM pada pembentukan SSH Gunung Kidul, Yogyakarta, dapat menjadi show case upaya implementasi sustainable energy transition, yang terintegrasi dan melibatkan komunitas setempat.
Hal ini diperlukan untuk menjaga keberlangsungan model tersebut, dan meningkatkan azas manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat.
Implementasi PLTS di atas, sebagaimana menjadi bagian prioritas utama dalam sebagai model yang dapat dikembangkan dan direplikasi, khususnya di negara
berkembang dan miskin. Apalagi model ini juga menganut azas keterjangkauan dan berkeadilan.
Model PLTS di atas yang terintegrasi dan berbasis komunitas, sekiranya dapat dijadikan model solutif transisi energi.
Ketergantungan energi fosil secara global yang mencapai 75 persen, dapat menjadi alasan kuat bagi Indonesia dalam memberikan solusi dalam transisi energi di masa mendatang.
Indonesia sebagai wakil negara berkembang dapat meminta negara-negara maju untuk memberikan “CSR”nya sebagai hibah untuk mengembangkan dan mereplikasi PLTS.
Tidak hanya PLTS, Indonesia dapat mengembangkan Sustainable Energy Transition menggunakan sumber energi lainnya seperti biomass, air, angin, dan lainnya.
Pendekatan Model UGM pada usulan PLTS berbasis komunitas dalam isu prioritas Presidency G20 Indonesia semakin menunjukkan peran Universitas Gadjah Mada sebagai Universitas Kerakyatan dan Universitas Pusat ilmu Pengetahuan yang menggali nilai-nilai keraifan local berlandaskan Pancasila.
Kontribusi UGM ke depan pada berbagai bidang, akan terus memajukan kesejahteraan bangsa yang akan membawa Indonesia menjadi negara maju.
Jakarta, Maret 2022
Dari Meja Kerja saat WFH di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Benito Rio Avianto
Analis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pengamat Perekonomian ASEAN dan Global, Alumni Program Magister Ekonomika Pembangunan Universitas Gadjah Mada (MEP UGM), Penerima Program Beasiswa Pusbindiklatren BAPPENAS
