Pengembangan Produk UMK dan Halal DIY bisa Optimal dengan Inovasi G2R Tetrapreneur

512
Talk show Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan tema Inovasi Ekosistem G2R Tetrapreneur with You. Foto: G2R Tetrapreneur
Talk show Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan tema Inovasi Ekosistem G2R Tetrapreneur with You. Foto: G2R Tetrapreneur

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai industri produk halal yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Berbagai produk usaha mikro kecil (UMK) mulai dari makanan dan minuman, berbagai kuliner khas Yogyakarta, hingga fashion batik dan sebagainya merupakan potensi besar yang perlu semakin dioptimalkan secara serius dan industri produk halal harus didorong serta dikembangkan untuk mendukung kegiatan pariwisata di DIY.

Segenap potensi itu bisa dioptimalkan dengan berbagai inovasi yang dikembangkan Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur.

Harapan tersebut dilontarkan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dalam talk show Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan tema Inovasi Ekosistem G2R Tetrapreneur with You yang digelar online dan offline di Ruang Rapat Dharma Praja, Komplek Kepatihan Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (6/12/2021).

“Produk halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan dengan syariat Islam.”

“Untuk menjadikan produk makanan halal agar mempunyai daya tarik tersendiri, maka makanan halal bukan hanya sekedar halal saja, namun juga harus bersih, sehat, dan aman saat dikonsumsi,” tuturnya.

Selama ini dia memperhatikan kondisi perekonomian masyarakat DIY saat ini, dimana banyaknya karyawan yang dipecat di era pandemi, terlebih pada ibu rumah tangga yang mengalami ketidakstabilan di sektor ekonomi akibat krisis yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

Ketidakstabilan kondisi perekonomian ini semakin terasa di dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam rumah tangga.

Konsumsi rumah tangga, sebagai pendukung utama perekonomian terus melambat secara signifikan.

Sebagai akibatnya, status perempuan tidak lagi menjadi ibu rumah tangga saja, tatapi peranannya dituntut dalam berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan, seperti ikut bekerja membantu suami, bahkan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.

Maka dari itu harapannya adalah program kerja Halal Club Yogyakarta (HCY) dapat fokus pada edukasi kepada produsen (industri) dan konsumen (rumah tangga), di samping menjalin kemitraan dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: G2R Tetrapreneur Memajukan Indonesia