Mengungkap Potensi Biodiversitas Danau Laut Mati NTT

210
Danau Laut Mati memiliki lanskap geografi yang unik, di pesisir danau banyak ditemukan cangkang kerang dan biota laut lainnya. Foto: rotendaokab.go.id
Danau Laut Mati memiliki lanskap geografi yang unik, di pesisir danau banyak ditemukan cangkang kerang dan biota laut lainnya. Foto: rotendaokab.go.id

KAGAMA.CO, PULAU ROTE – Mahasiswa pecinta alam Fakultas Biologi UGM (Matalabiogama) melakukan ekspedisi ke Danau Laut Mati dan Laut Sawu, Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5-19 September 2021.

Ekspedisi dilakukan untuk mengungkap potensi keanekaragaman hayati yang berada di kedua perairan NTT tersebut.

Sebagai upaya diseminasi hasil ekspedisi, Matalabiogama menggelar webinar bertajuk Mengungkap Potensi Biodiversitas Danau Laut Mati dan Laut Sawu Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur pada 30 Oktobet 2021 lalu.

Kegiatan ini melibatkan kerjasama dari Fakultas Biologi UGM, Yayasan Pemberdayaan Konservasi Alam (YAPEKA), Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI), Yayasan Kanopi Indonesia, dan Alumni Matalabiogama.

Tim ekspedisi Matalabiogama, Wahyu Febrian mengatakan kegiatan webinar digelar untuk mendiseminasikan hasil ekspedisi yang telah dilakukan.

Ia menyebutkan bahwa Pulau Rote terdiri atas beberapa Key Biodiversity Area (KBA) yang mencakup kawasan penting bagi burung, reptil maupun mamalia laut.

Sebagai bagian dari Taman Nasional Perairan Laut Sawu, Rote Ndao memiliki potensi ekosistem lamun sebagai habitat penting berbagai jenis hewan laut, seperti ikan, moluska, krustasea, echinodermata, penyu, dugong, dan lainnya.

Baca juga: Hutan Lindung Sungai Wain, Diminati Turis Mancanegara Tapi Dilewatkan Turis Domestik